Mamuju (ANTARA News) - Bank Mega Cabang Mamuju, Sulawesi Barat, menyiapkan kredit untuk kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp30 milyar untuk tahun 2011 mendatang.

"Mulai saat ini, kami dari Bank Mega mulai menfokuskan diri terhadap program pembinaan melalui bantuan modal usaha kredit UKM, yang ada di wilayah Mamuju," kata Pimpinan Cabang Bank Mega Mamuju, I Nyoman Budiono, SP, MM di Mamuju, Senin.

Menurutnya, untuk memaksimalkan program kredit UKM tersebut, pihaknya pun saat ini tengah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melaksanakan program utama yang akan dijalankan guna membantu pelaku usaha mikro sampai berskala menengah di daerah ini.

"Lembaga perbankan harus menjembatani bagi pelaku UKM untuk mendapatkan akses permodalan sehingga masyarakat pelaku usaha mikro juga ikut berdaya guna, sehingga visi dan misi menjadikan masyarakat yang sejahtera dapat terwujudkan," katanya.

Dikatakannya, selama ini pihaknya telah banyak membantu modal kerja bagi petani kelapa sawit yang ada di Mamuju.

"Bantuan modal kerja ini sangat membantu petani kita untuk memenuhi pembelian pupuk maupun kebutuhan lainnya dalam menunjang hasil produksi hasil pertanian itu sendiri," jelasnya.

Ia menerangkan, besar bantuan modal kerja yang diberikan kepada petani sawit itu minimal Rp60 juta/kapling dari 100 kapling kebun sawit yang ada di Mamuju.

Bukan hanya petani sawit, kata I Nyoman, namun kebanyakan yang diberikan bantuan modal kerja dari kalangan masyarakat umum yang jumlahnya telah mencapai 200 orang.

"Sejak Bank Mega beroperasi di tahun 2008, realisasi bantuan modal kerja telah mencapai sekitar kurang lebih 6.000 orang termasuk petani sawit dengan jangka pinjaman maksimal 5 tahun," ucapnya.

I Nyoman menambahkan, bantuan dana yang diberikan kepada petani sawit hingga saat ini masih berjalan aman tanpa ada resiko macet yang ditimbulkannya.

"Resiko macet pinjaman modal usaha nyaris tidak ada. Bahkan pada masa krisis global dunia di tahun 2008 silam, para petani tetap lancar mengembalikan dana kredit ini. Kurangnya resiko macet ini juga disebabkan karena masyarakat petani kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk memenuhi kewajibannya selaku nasabah," timpalnya. (ACO/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010