Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mega Tbk menargetkan perolehan laba bersih tumbuh menjadi Rp3,81 triliun di tahun 2024 dari yang sebelumnya sebesar Rp3,51 triliun di periode 2023.

"Tahun ini (2024) ditargetkan laba akan naik dari Rp3,5 triliun ke Rp3,8 triliun dengan melakukan berbagai improvement," kata Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib di Jakarta, Jumat.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Mega akan mengupayakan berbagai strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan tahun 2023 salah satunya melalui pertumbuhan kredit yang ditargetkan menjadi Rp72 triliun pada tahun ini atau tumbuh sekitar 8 persen dari sebelumnya yang sebesar Rp66,29 triliun.

Direktur Kredit Bank Mega, Madi Darmadi Lazuardi, mengatakan pihaknya akan berfokus pada beberapa segmen yang selama ini menjadi kekuatan Bank Mega untuk menumbuhkan kredit antara lain kredit korporasi, kredit multifinance, serta kredit ritel dan konsumen.

Adapun pada segmen korporasi, Bank Mega akan melanjutkan kredit pada sektor-sektor yang selama ini menjadi andalan antara lain pertambangan, transportasi seperti pembiayaan infrastruktur jalan tol, serta manufacturing dan perdagangan.

"Jadi cukup merata dan cukup tersebar di industri-industri yang memang menjadi industri unggulan. Ada sedikit di properti namun mungkin dalam kondisi saat ini kita tidak terlalu agresif, tapi tetap menjadi fokus perhatian kita juga," kata Madi.

Selain berfokus pada pertumbuhan kredit, Bank Mega juga menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dari Rp89,44 triliun di tahun 2023 menjadi Rp97 triliun di tahun 2024 atau tumbuh sekitar 8 persen. Untuk mendorong pertumbuhan DPK, Bank Mega akan berfokus pada peningkatan nasabah ritel serta peningkatan current account saving account (CASA) yang diharapkan dapat memperbaiki cost of fund.

Pada tahun 2024, Bank Mega juga berfokus pada peningkatan bisnis kartu kredit. Menurut Kostaman, kartu kredit Bank Mega menjadi salah satu kartu kredit yang terkuat di Indonesia karena didukung oleh ekosistem CT Corp.

Terakhir, untuk mencapai target laba di tahun 2024, Bank Mega berfokus meningkatkan fee based income. Kostaman mengatakan, peningkatan fee based income menjadi penting sebab merupakan pendapatan kedua terpenting bagi Bank selain interest income.

"Kita coba menaikkan fee based income untuk memperbesar laba. Mudah-mudahan Bank Mega bisa mencapai target laba Rp3,8 triliun di tahun 2024," kata Kostaman.

Baca juga: Bank Mega bagikan dividen 70 persen dari laba bersih tahun 2023
Baca juga: Bank Mega Syariah targetkan transaksi QRIS tembus Rp100 miliar 
Baca juga: Laba bersih Bank Mega 2023 turun dipicu kenaikan biaya dana

 

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024