Yogyakarta (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah beberapa hari terakhir ini cenderung stabil namun status gunung teraktif di Indonesia itu masih dalam level awas.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, Kamis, mengatakan gempa vukanik dan tremor Gunung Merapi tidak terjadi, sedangkan luncuran awan panas tidak teramati.

Aktivitas Gunung Merapi hingga Kamis (2/12) masih menunjukkan adanya erupsi, meskipun dalam intensitas yang menurun tetapi secara visual teramati guguran lava kembali meluncur dan mengarah ke Sungai Gendol.

Berdasarkan laporan pengamatan dari pos BPPTK Yogyakarta yang dilakukan Kamis (2/12) sejak pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, terjadi guguran lava sebanyak 14 kali. Aktivitas ini diikuti pula dengan gempa multiphase sebanyak 12 kali dan gempa tektonik sebanyak dua kali.

Guguran lava mengarah ke Kali Gendol dengan jarak luncur 1.000 meter teramati dari Kaliurang pada pukul 07.04 WIB Kamis (2/12) pagi, sedangkan dari CCTV Deles Kalten merekam api diam pada pukul 01.30 WIB hingga 02.40 WIB dan hujan terekam pada pukul 10.50 WIB, katanya.

Sementara berdasarkan hasil pemantauan visual pukul 05.35 WIB hingga 07.05 WIB cuaca cerah. Asap solfatara berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi maksimum 400 meter bertekanan lemah mengarah condong ke tenggara hingga selatan yang teramati dari semua pos. Kabut teramati pada pukul 07.05 WIIB hingga 12.00 WIB.

Material Gunung Merapi telah memenuhi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam suhu yang masih sangat panas. Bahkan material yang berada di Sungai Gendol panasnya masih mencapai 490 derajat Celcius di kedalaman 30 centimeter dan diduga mengandung gas.

Berkaitan dengan masih adanya penetapan status awas, maka penduduk dilarang beraktivitas di sekitar alur sungai untuk menghindari ancaman bahaya banjir lahar. Ancaman bahaya lahar berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai berhulu di Gunung Merapi.

"Meski aktivitas Gunung Merapi cenderung stabil, kalangan warga diminta tetap meningkatkan kewaspadaan," katanya.(*)

(U.E013/B015)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010