Hari pertama perdagangan saham BULL dibuka naik Rp15 per lembar saham atau 9,67 persen ke level Rp170 dari harga perdana Rp155 per lembar saham.
Jakarta (ANTARA News) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menambah jumlah perusahaan yang dicatatkan di lantai perdagangan saham menjadi total 425 emiten dengan masuknya PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) yang mencatatkan sahamnya (listing) hari ini.

PT Buana Listya Tama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi pelayaran yang juga anak usaha PT Berlian Laju Tanker (BLTA).

Hari pertama perdagangan saham BULL dibuka naik Rp15 per lembar saham atau 9,67 persen ke level Rp170 dari harga perdana Rp155 per lembar saham.

Direktur Utama BULL, Henrianto Kuswendi, di Jakarta, Senin mengatakan, fundamental bisnis yang dimiliki perusahaan yang positif ke depannya seiring dengan penerapan secara penuh pelaksanaan asas cabotage serta didukung dengan peningkatan target produksi penigkatan target produksi minyak dan gas bumi di Indonesia, diyakini BULL akan menjadi salah satu pilihan investasi saham favorit bagi para investor di BEI.

"Dengan fundamental bisnis yang kami miliki, kami yakin saham kami akan diterima dengan baik oleh pasar. Terlebih dengan keputusan dimasukkannya saham BULL ke dalam saham syariah oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), hal ini akan memperluas penerimaan pasar terhadap saham BULL," ujar dia.

BULL merupakan emiten ketujuh yang mencatatkan saham perdana di papan utama BEI sepanjang tahun ini. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana sebesar Rp1,03 triliun dengan menawarkan 6,65 miliar saham dengan harga Rp155 per saham.

Henrianto menambahkan, perseroan juga menawarkan waran dengan jumlah 3,32 miliar waran dengan perbandingan dua saham untuk satu waran. Harga waran sebesar Rp170 per waran.

Ia mengatakan, waran dicatatkan pada hari ini. Perdagangan waran pada 23 Mei 2011 hingga 16 Mei 2014 di pasar reguler dan negoisasi. Jatuh tempo waran pada 22 Mei 2014.

"Dari eksekusi waran, kami akan memperoleh dana tambahan sekitar 66 juta dolar Amerika," ujar dia.

Sementara itu, perseroan menunjuk PT Danatama Makmur sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Kepemilikan saham PT Buana Listya Tama Tbk setelah penawaran umum saham perdana dan konversi waran seri I antara lain, PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) sebesar 52,44 persen atau 10,999 miliar lembar saham, PT Banyu Laju Shipping sebesar 502.855 lembar saham atau 0,002 persen, dan publik sebesar 47,55 persen atau 9,975 miliar lembar saham.

Pada kesempatan itu, Direktur Keuangan BULL, Kevin Wong mengatakan, dalam penawaran umum perdana saham PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), investor asing tercatat menyerap sebanyak 38-39 persen dari total saham yang dilepas ke publik.

"Dari hasil penawaran umum perdana, investor asing tercatat menyerap sebanyak 38-39 persen saham Buana Listya," katanya.

Ia menambahkan, sebanyak Rp1,03 triliun dana hasil IPO atau sebesar 120 juta dolar AS, sebesar 75 juta dolar AS untuk membayar utang kepada induk usaha BULL, sementara sisanya akan digunakan untuk pengembangan bisnis dalam segmen tangki produksi, penyimpanan dan offloading (FPSO), tangki penyimpanan dan offloading terapung (FSO), dan jasa logistik sektor energi lainnya.

"Dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha, serta pengembangan bisnis segmen FPSO, FSO, dan jasa logistik lainnya," ujar dia.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011