Tanjung Morawa, Sumut (ANTARA News) - Pihak keluarga, Minggu (13/2) menyambut kedatangan jenazah Syahrul Nasution (47), teknisi pesawat Cassa 212 Sabang Merauke Air Charter dengan sedih dan isak tangis di kompleks Perumahan Yuki Sri Gunting II Desa Medan Senembah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Keluarga yang berurai air mata itu, yakni Muhammad Satar Nasution (79) orang tua kandung dari almarhum Syahrul Nasution, beserta anak-anak dari almarhum, Zulfahmi (19) mahasiswa, Zulnahfi (17) pelajar SMA, Zulkifli (15) pelajar SLTP dan lainnya, demikian ANTARA melaporkan dari rumah duka, Minggu.

Sementara itu, Laila Fauziah (42) merupakan isteri dari almarhum Syahrul Nasution, saat ini masih dalam keadaan tidak sadar setelah mendengar peristiwa kecelakaan tersebut.

Sebelumnya, pesawat jenis Cassa 212 jatuh di hutan sekitar Desa Malang Rapat, Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (12/2) sekitar pukul 13.30 WIB.

Pesawat dengan registrasi BK 2 AL BG itu berpenumpang lima orang dan diperkirakan semuanya tewas, termasuk pilot dan kopilot dalam keadaan badan pesawat terbenam ke lumpur dari bagian moncong hingga kokpit.

Sedangkan, jenazah Syahrul Nasution tiba di rumah duka sekitar pukul 16.45 WIB yang dibawa dengan menggunakan mobil jenazah Bandara Polonia milik Angkasa Pura (AP) II dengan nomor polisi BK 1738 HC dan diiringi oleh tiga mobil kijang.

Bahkan, sesaat peti jenazah almarhum itu memasuki rumah duka, masyarakat dan pelayat tak dapat menahan perasaan sedih, dan kelihatan menitikkan air mata.

Rasa sedih yang bercampur haru itu, terbetik mengingat almarhum adalah orang yang paling baik, jujur, ramah, sosial dan tidak pernah menyakiti hati jiran tetanganya.

Oleh sebab itu, masyarakat benar-benar merasa kehilangan beliau (almarhum Syahrul,red).

Kepala Desa Medan Senembah,Suparno (45) mengatakan, dirinya benar-benar merasa kehilangan Syahrul Nasution, merupakan warga yang sangat baik, santun, ramah serta tidak pernah meninggalkan ibadahnya.

"Saya sempat sedih, setelah mendengar warganya itu (Syahrul,red) mengalami kecelakaan jatuh pesawat di wilayah Kepulauan Riau," katanya.

Selanjutnya, Suparno mengatakan, almarhum selama ini tidak hanya dikenal baik dan pandai bermasyarakat, tetapi juga dipercaya sebagai Pengurus Mushala Nurul Iman yang ada di perumahan Yuki Sri Gunting II.

"Kami tetap mendoakan beliau dan semoga dapat ditempatkan di tempat yang lebih baik oleh Allah SWT," katanya.

Sementara itu, Ketua RT Dusun I Desa Medan Senembah, Selamat (43) mengakui, seluruh warga yang ada di wilayah ini, merasa terkejut setelah mendengar Syahrul Nasution mengalami kecelakaan pesawat tersebut.

"Kami sebelumnya sempat merasa tidak percaya mendengar musibah itu, tapi setelah dua orang petugas dari SMAC Medan memberitahukannnya ke rumah duka, barulah kami yakin," katanya.

Jenazah almarhum Syahrul Nasution dimakamkan di pekuburan muslim yang terletak di Dusun I Desa Medan Senembah sekitar pukul 17.40 WIB, sebelumnya di Shalatkan di Mushala Nurul Iman yang hanya berjarak tiga rumah dari rumah almarhum.

Ratusan warga masyarakat dan pelayat, karyawan SMAC Cabang Medan, Kepala Desa Medan Senembah, Suparno, Kepala Dusun I, Suyadi dan tokoh masyarakat Nazib (53) ikut mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan yang terakhir.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011