Tokyo (ANTARA News) - Raksasa elektronik Jepang, Panasonic, Kamis mengatakan, bermaksud memangkas angkatan kerjanya secara global menjadi 350.000 dalam dua tahun, mengurangi sekitar 17.000 posisi, dalam upaya untuk merampingkan operasinya.

Pihaknya juga berencana untuk mengeluarkan 1,9 miliar dolar AS selama dua tahun berikutnya dalam upaya restrukturisasi untuk meningkatkan daya saing global.

"Kami akan mempertimbangkan pengintegrasian dan penjualan fungsi-fungsi yang terduplikasi untuk memulai struktur baru," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman itu dikeluarkan setelah Panasonic Electric Works dan Sanyo Electric bulan ini menjadi pemiliki seluruh unit Panasonic yang berbasis di Osaka, yang memiliki tenaga kerja berjumlah 366.937 pada akhir Maret tahun ini.

Pemangkasan pekerjaan yang direncanakan akan berarti pengurangan sekitar 10 persen dari Maret 2010 ketika Panasonic memiliki 384.586 karyawan.

Panasonic bermaksud menawarkan pensiun dini secara sukarela pada akhir tahun fiskal berikutnya dimulai pada April 2012, terutama untuk mereka yang bekerja dibasis produksi luar negeri serta karyawan di kantor pusat, kata media lokal.

Perusahaan berhasil berayun kembali ke laba pada tahun yang berakhir Maret, berkat penjualan yang cepat mengimbangi penguatan yen dan dampak dari gempa dan tsunami 11 Maret.

Perusahaan melaporkan laba bersih untuk grup 74,0 miliar yen (906 juta dolar AS) pada tahun fiskal, membalikkan rugi bersih sebesar 103,5 miliar yen tahun sebelumnya.

Keuntungan operasional naik 60,3 persen menjadi 305,3 miliar yen dengan penjualan naik 17,2 persen pada 8,69 triliun yen, katanya.

Panasonic tidak memberikan perkiraan untuk tahun fiskal berjalan hingga Maret 2012, mengatakan: "Sulit untuk menilai dampak gempa bumi besar di timur Jepang."

Bencana 11 Maret mengakibatkan sekitar 26 ribu orang tewas atau hilang dan rantai pasokan manufaktur Jepang hancur, lokomotif dari ekonomi nasional. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011