Penelitian itu melibatkan pengujian dari 110 orang dan 12 orang yang memiliki insomnia berat. Usia rata-rata dari pengidap insomnia itu adalah 45 tahun dan sembilan dari dua belas subjeknya adalah wanita.seperti dikutip dari lifemojo.
Para subjek itu diminta untuk mengenakan penutup plastik lembut di kepala mereka. Air mengalir secara terus menerus lewat tabung yang terdapat pada penutup itu.
Cara ini, akan membuat subjeknya mengalami transfer panas otak sepanjang malam, yang merupakan intensitas untuk meragamkan dampak pengujian itu.
Para peneliti hadir untuk mengamati dampak dari prosedur itu dalam keefisienan tidur. Para pengidap insomnia berat memerlukan 13 menit untuk bisa tertidur.
Penelitian itu didasarkan konsep bahwa orang tertidur ketika metabolisme di depan kulit luar otak berkurang.
Sejauh ini, orang bergantung kepada obat-obatan untuk mengobati insomnia. Para peneliti percaya bahwa hal ini aman.
(*)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011