New York (ANTARA News) - Novak Djokovic mengalahkan juara bertahan Rafael Nadal 6-4, 6-2, 6-7 (3/7), 6-1 dan tampil sebagai juara tunggal putera turnamen tenis AS Terbuka, Senin, merupakan gelar Grand Slam ketiga tahun ini, setelah bermain maraton di final.

Petenis nomor satu dunia dari Serbia itu, yang sebelumnya memenangi Australia Terbuka sebelum mengalahkan Nadal di Wimbledon, menoreh 64 kemenangan dan kalah hanya dua sepanjang tahun ini.

Namun, kendati sudah hampir meraih gelar dengan kekurangan dua poin pada game ke-12 set ketiga, mimpinya nyaris kandas karena kehilangan angka pada kedudukan "tie-breaker" dan sempat mendapatkan perawatan karena merasa ada masalah pada punggungnya.

Kemenangan itu membuat petenis unggulan utama yang masih berusia 24 tahun itu meraih gelar Grand Slam keempat setelah mengawalinya pada Australia Terbuka 2008.

Nadal, juara turnamen Grand Slam 10 kali, mengalami kekalahan keenam dalam enam pertemuannya dengan Djokovic sepanjang 2011.

Petenis Serbia itu menang dalam pertandingan yang berlangsung selama empat jam 10 menit, diwarnai dengan pukulan keras menyilang serta permainan reli yang cukup mendebarkan.

"AS Terbuka......turnamen yang amat mengesankan," kata Djokovic, yang harus mengamankan dua "match points" untuk mengalahkan Roger Federer dalam laga lima set di semi final.

"Saya merasakan sesuatu yang amat hebat. Saya menjalani tahun-tahun mendebarkan. Bermain lawan Rafa merupakan tantangan luar bisa dan saya berharap kami akan bertemu lagi pada laga-laga berikutnya di tahun-tahun mendatang," katanya.

Nadal, yang menghadapi 26 "break point" dari lawannya serta membuat 32 "winner" dibanding 55 yang dilakukan lawannya, mengatakan ia akan membuat perhitungan dengan Djokovic pada pertemuan mereka selanjutnya.

"Saya kecewa kalah, tetapi Novak sudah melakukan sesuatu yang tidak dapat dibayangkan tahun ini. Tapi apa yang sudah dilakukannya tahun ini saya kira tidak mungkin terjadi lagi," kata petenis nomor satu dunia itu.

"Kami bermain habis-habisan. Saya berusaha bermain agresif tapi lawan saya melakukan hal yang amat fantastik. Saya berjuang atas setiap bola yang disampaikannya," katanya.

Djokovic tiba di lapangan dengan dukungan 23.000 penonton, untuk bertanding tepat satu hari setelah peringatan tahun ke-10 serangan 10 September di negara itu.
(*)

 

 
 

 
  
 
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011