Palangka Raya (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berjanji akan mengirim sebanyak 10 unit helikopter untuk membantu program reboisasi hutan di Kalimantan Tengah melalui udara yang ditarget seluas 400 ribu hektare selama enam bulan.

"Jika uji coba program penyebaran benih melalui udara di Kalteng berhasil, maka saya akan mengirimkan bantuan 10 armada helikopter," kata JK saat pencanangan uji coba pembenihan hutan taman kota melalui udara di Lapangan Golf Palangka Raya, Minggu.

Menurutnya, kerusakan hutan di Indonesia saat ini sudah mencapai 45 juta hektare dengan tingkat kerusakan mencapai 3 juta hektare per tahun, sedangkan di sisi lain, Indonesia baru mampu melakukan perbaikan hutan hanya sekitar 1 juta hektare per tahun.

Kendati berbagai cara sudah dilakukan termasuk seperti moratorium penebangan hutan dan melakukan reboisasi, tetapi hasilnya tetap belum maksimal.

"Inti dari lingkungan adalah hutan, salah satu cara dengan penanaman hutan yang baik dengan menggunakan teknologi yang baik dan cepat pengerjaannya, salah satunya yakni dengan menggunakan helikopter," ucapnya.

Pembenihan hutan Kota di Palangka Raya melibatkan sejumlah pihak seperti PT Hutan Amanah Lestari sebagai pelaksana di lapangan, Universitas Hasanuddin (Makassar), Universitas Palangka Raya, dan Universitas Muhamadiyah Palangka Raya.

Adapun jenis benih lokal yang digunakan antara lain galam, gronggang, bungur, dan blangiran.

Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang mengatakan, ada tiga kabupaten lain yang juga akan dilakukan teknologi pembenihan yang sama yakni Kapuas, Barito Selatan, dan Pulang Pisau.

"Mengenai luasnya nanti akan kami hitung kemudian, tapi yang jelas kami berupaya sebesar-besarnya untuk dilakukan perbaikan, dan kami cadangkan sebanyak 1.700 ha untuk dilakukan perbaikan," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Palangka Raya, HM Riban Satia menuturkan akan melakukan koordinasi dengan tim Pembangunan Hutan Kota Palangka Raya setelah dilakukan penyebaran benih tersebut.

"Kami akan evaluasi dan penelitian di dalamnya karena kecenderungan dan karakter hutan ini pada waktu musim hujan permukaan air akan naik, sehingga benih yang masih muda rawan rentan jika tidak mampu akan berdampak pada benih yang akan tumbuh nanti," tegasnya. (ANT-174/B013)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011