Bangkok (ANTARA News) - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra pada Kamis bersumpah akan tetap memimpin dan menghadapi krisis banjir yang mematikan di negara itu, meski penanganannya terhadap bencana dikecam.

"Orang-orang mendukung dan memilih saya, jadi saya ingin melanjutkan tugas saya yang terbaik sesuai dengan kemampuan saya," katanya kepada wartawan ketika ditanya apakah ia mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

Banjir, dipicu oleh hujan deras luar biasa selama beberapa bulan, telah menewaskan 533 orang dan merusak rumah-rumah serta mata pencaharian jutaan orang di seluruh negeri.

Air sekarang perlahan-lahan menutup di jantung kota Bangkok, sebuah kota yang dihuni 12 juta orang, membanjiri jalan-jalan utama dan mengancam hotel-hotel mewah di wilayah pusat kota, kawasan bisnis dan pusat perbelanjaan.

Saat mengunjungi tempat-tempat penampungan pengungsi banjir di kabupaten Chatuchak Bangkok, Yingluck memohon pengertian dari masyarakat.

"Semua orang telah bekerja dengan kemampuan maksimal mereka. Ini adalah bencana alam yang negara-negara lain juga gagal untuk mencegahnya," katanya.

"Saya ingin minta simpati untuk semua pejabat yang bekerja mengatasi banjir, dan sebagaimana saya, saya akan melakukan yang terbaik dan akan mendengarkan semua saran."

Yingluck, seorang politisi pemula dan adik buron mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra yang baru berkuasa pada Agustus lalu, telah di bawah tekanan besar untuk mengatasi krisis selama tiga bulan itu.

Dia telah beberapa kali menunjukkan ketegangan dan lawan-lawan politiknya telah menuduhnya kurang memiliki jiwa kepemimpinan.

Pemerintahnya juga diserang untuk informasi tentang peningkatan air yang membingungkan.

Setelah tiga bulan berkuasa, pemerintah Yingluck mencatat peringkat dukungan sekitar 48 persen, menurut survei nasional yang diikuti 1.168 orang yang diterbitkan oleh Universitas Bangkok pada Selasa.

"Sejauh ini dia telah menjalankan negara tanpa arah atau ketegasan," kata Chavanond Intarakomalyasut, juru bicara oposisi utama Partai Demokrat, yang telah berhenti menyerukan pengunduran diri Yingluck.
(H-AK/B002)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011