Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 10 rumah di perkampungan nelayan Marunda RW 07, Cilincing, Jakarta Utara hancur diterjang ombak air pasang laut, Senin (26/12).

"Tadi pagi datang rob setinggi 1 meter, disertai gelombang ombak besar. Rumah saya habis diterjang," ujar ketua nelayan Marunda Aslik (52).

Ombak besar pagi hari tersebut, juga membuat warga nelayan jaring ikan Bandeng, Puro dan Tenggiri harus mengungsi ke rumah keluarga terdekat.

Ayah lima anak tersebut mengatakan, sudah sebulan ini, air pasang laut juga menggenangi pemukiman warga 700 nelayan Marunda.

"Sudah mencari ikan susah, ini datang ombak besar, tanggul saja sampai rata dengan air laut," paparnya yang mengais sisa-sisa kayu atap rumahnya.

Dikatakan Aslik, yang merupakan nelayan jaring ikan mengatakan, pembangunan tanggul yang lambat membuat rumahnya rata dengan air laut akibat diterjang ombak.

"Rumah saya yang parah rusaknya, kerugian mencapai Rp15 juta," ujar kakek dua cucu tersebut. Bahkan saat ini, masih ada lagi 9 rumah nelayan yang rusak akibat diterjang air pasang laut yang tingginya mencapai 1 meter.

Menurut Aslik, masuknya air pasang laut juga disebabkan di Marunda Pulo depan Pos Airud terdapat tanggul yang bocor.

"Kemarin Walikota datang mengecek tanggul bocor. Lurah sudah disuruh tambal. Rencananya mau ditambal, tapi datang gubernur jadi ditunda," paparnya.

Lurah Sukapura Ali Mudasir, pun dikatakan Aslik sudah menyiapkan 10 zak semen untuk menambal tanggul.

Sementara itu, Fitri (34) yang ditemui di lokasi banjir rob mengatakan, air rob datang tadi pagi membuat sampah naik ke darat.

"Kalau tadi sampah dari laut naik ke atas, rumah jadi dipenuhi sampah," keluhnya.
(ANT-008/D009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011