... Kami sangat peduli kelestarian lingkungan... "
Jakarta (ANTARA News) - Jika anda berkunjung ke pusat perbelanjaan dan bisnis Senayan City, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dan mendapati air bersih mengalir di berbagai tempat, maka itu berasal dari pusat pengolahan air limbah di lantai dasarnya. 

"Kami tidak memakai air dari sumur ke dalam tanah melainkan dari PDAM Jaya yang disirkulasikan sedemikian rupa," kata CEO PT Manggala Gelora Perkasa, Handaka Santosa.

Perusahaan itu adalah nama resmi pengelola Senayan City, terletak di atas empat Hektare tanah di lokasi strategis Jakarta. Terdapat 320 tenant di pusat perbelanjaan itu, yang secara keseluruhan menghidupi sekitar 10.000 pekerja; baik sebagai penjaga toko-toko, pegawai, hingga pihak ketiga.

Menurut dia, sistem pengolah air limbah di Senayan City memakai sistem aerasi yang dikembangkan. Di lantai dasarnya, terdapat beberapa kolam raksasa tempat air-air limbah itu diolah secara terpisah. Kolam pertama berisi air kotor awal yang diberi perlakuan tertentu, memisahkan kotoran dari bahan cairnya. 

Setelah itu dialihkan ke kolam berikut, tempat perlakuan oksigenasi diterapkan untuk mengaktifkan bakteri-bakteri pemurni air.

Dari sinilah air dialirkan menuju kolam sedimentasi, memisahkan air (yang sudah lebih bersih secara fisik, kimia, dan biologis serta sesuai standar laboratorium) dari endapan lumpur yang masih ada. 

Jika lumpur sudah mengendap, maka dia dikembalikan lagi ke kolam aerasi untuk lebih memurnikan air. Air di kolam sebelumnya dialirkan ke kolam berikut untuk kemudian dipompakan ke kolam lamella.

Air yang telah lebih murni ditampung melalui kolam penampungan yang diberi sistem penyaring fisik dan biologis pasir dan karbon. Karbon mengikat berbagai substansi kimia berbahaya yang masih terdapat di dalam air itu. Dari kolam inilah kemudian air dipompakan lagi ke kolam akhir sebelum didistribusikan ke lantai-lantai Senayan City.

Menurut data dari bagian pengelola air limbah itu, sekitar 1.300 meter kubik air diolah di sana setiap hari, yang bekerja tanpa henti 24 jam sehari. Di situlah terproduksi air bersih bagi enam lantai pusat perbelanjaan papan atas Indonesia itu. 

"Kami sangat peduli kelestarian lingkungan. Kami tidak membuat seluruh lahan kami menjadi beton, karena terdapat lubang-lubang biopori besar di dalam kompleks Senayan City," kata Handaka. 

Di sisi lain kompleks Senayan City itu, terdapat kebun pembibitan dan pembuatan kompos yang bahan-bahannya berasal dari dalam Senayan City sendiri.

"Pupuk kompos itulah yang kemudian kami pakai untuk memupuk tanaman-tanaman hias kami. Yang khas, kami lakukan semuanya sendiri sebagai bentuk kepedulian sosial kami kepada masyarakat," katanya. (*)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013