Jakarta (ANTARA News) - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, mengatakan partai politik (parpol) harus meningkatkan kemampuan calon anggota legislatif (caleg) dari kalangan artis agar mereka mampu menjalankan fungsi politik.

"Sebenarnya saya tidak pernah mempermasalahkan latarbelakang caleg, masalahnya untuk jadi manusia politik harus ada standar kualifikasi politik yang dimiliki," kata Boni dalam diskusi bertajuk "Potret Mutu Caleg Parpol Peserta Pemilu 2014" di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan, caleg harus bisa menjalankan fungsi penganggaran, pengawasan, legislasi, lobi politik, dan agregasi kepentingan.

Menurut logika dasar politik, lanjut dia, wakil rakyat dan pemimpin haruslah orang yang berkualitas, yang mampu menuangkan solusi permasalahan dalam masyarakat ke dalam produk perundang-undangan.

Artis yang menjadi politisi tanpa bekal memadai, menurut dia, akan membutuhkan banyak waktu untuk belajar menjalankan tugasnya di parlemen.

"Sampai sekarang partai tidak memiliki mekanisme untuk meng-upgrade kemampuan mereka," ujar Boni.

"Parpol harus punya mekanisme standar untuk menetapkan seorang menjadi caleg. Selebriti itu tidak dibentuk dalam ruang politik tapi dalam dunia hiburan, maka parpol harus menjalankan mekanisme tersebut," katanya.

Berkenaan dengan hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Willy Aditya mengatakan bahwa partainya punya kriteria dalam menentukan caleg, yaitu penerimaan publik dan kemampuan.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sistem demokrasi yang dianut Indonesia, keterpilihan menjadi faktor penting. Namun kami memasukkan kriteria kemampuan caleg dalam syaratnya," ujarnya.


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013