Kifayah sanah ya Moursi, irhal-irhal (cukup setahun saja ya Moursi, lengser-lengser"
Kairo (ANTARA News) - Kemah-kemah dan spanduk antipemerintah mulai memadati Jalan Merghani di Helipolis dekat Istana Al Ittihadiyah, kantor dan kediaman resmi Presiden Mohammad Moursi.

"Kami akan bertahan di sini hingga Moursi lengser," kata beberapa pemuda yang mengikat kepala dengan tulisan "Irhal (lengser)".

Aparat keamanan yang biasanya bertebaran di sekitar istana, hari Minggu ini tidak tampak satu pun berkeliaran. Hanya belasan tentara bersenjata lengkap mengawal pintu gerbang utama istana.

Sekitar pukul 9.30 waktu setempat, lima bus berkaca gelap keluar dari pintu utama istana yang dikawal ketat pasukan pengamanan presiden.

Bisik-bisik di kalangan wartawan menduga dalam bus berkaca gelap itu berisi keluarga presiden.

Menurut beberapa sumber, Presiden Moursi dan keluarganya berpindah tempat menginap antara Istana Al Ettihadiyah dan Istana Al Qobba.

Istana El Qobba biasanya menjadi tempat menginap tamu-tamu negara. Presiden Soekarno dan Presiden Megawati Soekarnoputri pernah menginap di Istana El Qobba di dekat distrik elit, Roxi, ini.

Jalan-jalan ke arah Istana Ettihadiyah dari Jalan Merghani dan Jalan Moustafa Maamoun ditutup kelompok pemuda bertanda pengenal "Tamarrud (pemberontakan)".

Tamarrud adalah kelompok oposisi kaum muda yang memprakarsai unjuk rasa besar 30 Juni 2012 dan mengadakan petisi berupa tandatangan rakyat untuk mendesak Presiden Moursi mengundurkan diri.

Tamarrud mengklaim telah berhasil mengumumpul 22 juta tandatangan hingga 30 Juni ini.  Kaum oposisi memilih tanggal demo besar pada 30 Juni yang bertepatan dengan satu tahun kekuasaan Presiden Moursi.

"Kifayah sanah ya Moursi, irhal-irhal (cukup setahun saja ya Moursi, lengser-lengser," teriak pengunjuk rasa.

Di sisi lain, kubu Islam dari Ikhwanul Muslimin memusatkan unjuk rasa di Bundaran Rabiah Adawiyah, Nasr City, Kairo Timur, yang digelar sejak Jumat lalu (28/6).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan dalam laporan terakhirnya menyebutkan korban tewas akibat bentrokan antara pendukung dan anti-Moursi sejak Rabu tercatat delapan orang, dan sekitar 540 orang cedera.

Bentrokan sengit itu terjadi di beberapa provinsi seperti di Iskandariyah, Mansoura, Zakazik, dan Terusan Suez.

Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013