Jakarta (ANTARA News) - Jonathan Cristie ditunjuk sebagai pembawa bendera kontingen Indonesia pada pembukaan Asian Youth Games (AYG) 2013 di Nanjing Olympic Sports Center Gymnasium, China, Jumat.

Pebulu tangkis muda itu memimpin kontingen Indonesia pada defile pembukaan pada pesta olahraga atlet di bawah usai 18 tahun ini dengan menggunakan busana khas Indonesia, yaitu batik.

Dipilihnya Jonathan Cristie sebagai pembawa bendera kontingan itu bukan tanpa alasan. Pemain bulu tangkis nomor tunggal putra sebelumnya menjadi juara pada Badminton Asia Youth U-17 dan berasal dari cabang olahraga unggulan Indonesia pada AYG 2013.

Pembukaan AYG 2013 berlangsung dengan sederhana bahkan panggung yang digunakan pun tidak terlalu megah.

Acara pembukaan sendiri dibuka dengan cerita dua anak, yaitu Shi Tou dan Ah Ya yang membawa bola kristal yang melambangan empat musim.

Kedua anak itu menjalani petualangannya hingga beranjak remaja dengan membawa dunia imajinasinya dalam video game yang penuh dengan warna, bunga, monster, dan tanah khayalan. Shi Tou sebagai batu yang merupakan perlambang kota Nanjing, sedangkan Ah Ya akan menjadi simbol Asia.

Sebelumnya, Ketua KOI Rita Subowo meminta kontingen Indonesia untuk mewaspadai kekuataan calon lawan, terutama yang berasal dari wilayah Asia Tenggara.

Menurut dia, saat ini banyak atlet-atlet muda negara lain yang mulai menunjukkan peningkatan, salah satunya Thailand. Bahkan, Negeri Gajah Putih ini telah mampu melahirkan juara dunia termuda untuk nomor bulu tangkis tunggal putri.

"Lihat saja juara dunia bulu tangkis dari Thailand. Dia juara AYG 2010 dan sekarang dia menjadi juara dunia dalam usia yang muda, 18 tahun. Itu artinya pembinaan yang mereka lakukan bagus," kata Rita Subowo di Jakarta sebelum bertolak ke Nanjing, China, Kamis (15/8).

Untuk itu, kata dia, pihaknya meminta Pemerintah untuk melakukan pembinaan olahraga sejak awal dan memperbanyak kejuaraan yang diikuti atlet-atlet muda usia di bawah 18 tahun.

Meski kekuatan lawan cukup berat, rasa optimistis dicanangkan oleh pelatih basket Youbel Sondakh. Menurut dia, meski tidak ditargetkan meraih medali, basket tetap mempunyai peluang mendapatkan medali.

"Kami melihat ada peluang baik di sektor putra dan putri. Maka, kami ingin mendapatkan medali apa pun. Ini adalah kesempatan terbaik. Semoga semua pemain termotivasi untuk bermain lebih baik," kata Youbel Sondakh.

Menurut dia, jika dilihat posisi Indonesia yang berada satu grup dengan Filipina, Arab Saudi, dan Maladewa, dinilainya lebih berpeluang daripada tim putri. Tim putri sendiri berada di grup berat bersama Uzbekistan, Palestina, dan tuan rumah Cina.

(B016/D007)

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013