Nunukan (ANTARA News) - Khotbah pada pelaksanaan sholat Idul Adha 1434 Hijriyah di Halaman Kompleks Pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara menyerukan agar jangan menjadikan agama sebagai alat kamuflase atau penyamaran.

Muhammad Harun Zain SAg yang membacakan khotbah pada pelaksanaan sholat Id di tempat tersebut, Selasa menyatakan, dengan banyak persoalan sosial yang terjadi di negara kita tercinta akhir-akhir ini menandakan agama seolah-olah dijadikan alat kamuflase atau penyamaran demi kepentingan nafsu serakah.

Ia mencontohkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada semester pertama sebanyak 13.969 kasus dengan penyimpangan anggaran negara diperkirakan mencapai Rp56,98 triliun yang diduga dilakukan oleh pengelola negara ini.

Oleh karena itu, dia mengingatkan pentingnya keteladanan seorang pemimpin yang akhir-akhir ini mulai dilanda krisis kepercayaan.

Penyebab umat Islam selama ini seakan-akan menjadi tertuduh atas tindakan korupsi, ketertinggalan, kemiskinan dan kebodohan karena telah mengabaikan aturan agama dan menjauhi perintah Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari, kata dia.

Di bawah guyuran hujan, Muhammad Harun Zain mengajak umat Islam di daerah itu membangun ukhuwah Islamiyah untuk perpegang teguh pada "Baldatun tahyyibatun warabbun ghafur".

Indonesia dengan penganut Islam yang mayoritas sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW ibarat buih di tengah lautan yang tidak memberikan kontribusi tegaknya syariat Allah SWT di bumi negara kesatuan RI, sebut dia.

Ia juga mengajak agar umat Islam dalam menentukan pemimpin mengutamakan keteladanan, bermartabat dan menjauhi kemaksiatan yang bakal mendatangkan azab Allah SWT.

Pada kesempatan itu dia menyampaikan bahwa untuk menutupi kesuraman tentunya perlu melakukan langkah-langkah strategis dengan memiliki keberanian berkurban untuk kepentingan bersama yang dilandasi nilai-nilai keimanan kepada Allah SWT.

Kemudian, lanjut Muhammad Harun Zain, umat Islam senantiasa merasa terawasi dalam setiap gerak geriknya baik dalam hal perkataan, perbuatan, tindakan ketika dalam kesendirian dan saat berada di tengah-tengah publik.

Selanjutnya, umat Islam harus mengokohkan persaudaraan demi tegakkanya syariat Islam, memilih pemimpin yang jujur, cerdas, amanah sebagai cikal bakal pemersatu umat dan merapatkan barisan serta menyatukan langkah untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan dimanapun dan kapanpun. (*)

Pewarta: M Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013