Polisi juga akan menyelidiki apakah pelaku lebih dari dua orang,"
Jakarta (ANTARA News) - Seorang murid "blasteran" Surabaya - Belanda berinisial AK (6) yang sekolah di taman kanak-kanak bertaraf internasional di kawasan Jakarta Selatan diduga menjadi korban kekerasan seksual.

"Diduga pelaku pekerja kebersihan di sekolah tersebut," kata ibu korban berinisial TPW di Jakarta Senin.

TPW melaporkan dugaan kekerasan seksual terhadap anaknya ke Polda Metro Jaya berdasarkan Laporan Polisi Nomor : TBL/1044/III/2014/PMJ/Ditreskrimum tertanggal 24 Maret 2014 terkait dugaan pelanggaran Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

TPW menjelaskan awalnya putra pertamanya itu terlihat mengalami perubahan perilaku dan mengalami demam tinggi, serta penurunan berat badan hingga 5 kilogram dalam kurun waktu sepekan.

TKW berupaya mengamati perubahan tingkah laku AK guna mengorek penyebab perubahan putranya tersebut.

Pertama kali, TKW mengetahui penyebab perubahan tingkah laku AK pada Jumat (21/3) saat korban memijit alat kelamin untuk mengeluarkan air seninya.

"Dia (AK) melakukan itu karena tidak mau buang air kecil di sekolah," ujar TKW.

Wanita yang menikah dengan pria asal Belanda itu penasaran dengan tingkah laku yang dilakukan AK.

AK juga kerap buang air di celana dan mengigau saat tidur pada malam hari dengan menyebutkan "jangan lakukan itu, menjauh dariku".

TPW juga menemukan luka memar berbentuk bulat pada bagian perut AK, namun korban enggan bercerita penyebab luka tersebut.

TPW mencari cara agar anaknya berterus terang penyebab perubahan tingkah lakunya tersebut sehingga muncul ide awal dari tokoh kartun "Captain America" dan "Hulk" yang menjadi kesukaan AK.

TPW bercerita punya teman namanya "Uncle Dafy" yang badannya mirip kartun tersebut kepada AK.

Akhirnya, AK minta ibunya memanggil "Uncle Dafy" untuk menangkap "orang jahat di sekolah".

TPW mengajak AK bercerita orang jahat di sekolah tersebut seraya mengisahkan film kartun Captain America dan Hulk.

Kemudian, AK menceritakan orang jahat yang dimaksud melakukan tindakan kekerasan di sekolah bertaraf internasional di kawasan Jakarta Selatan tersebut.

TPW mengungkapkan AK mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari beberapa orang pria dan wanita di salah satu kamar kecil sekolah tersebut.

TPW semakin terkejut saat membawa AK ke dokter di salah satu rumah sakit kawasan Jakarta Selatan.

Ternyata dokter mendiagnosa AK tertular penyakit kelamin "herpes" dan terdapat bakteri pada bagian dalam anus.

"Luka pada bagian anus sudah dalam kondisi bengkak dan bernanah," ungkap TPW.

Selanjutnya, TPW melaporkan kejadian yang menimpa putranya tersebut ke Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto menuturkan penyidik kepolisian telah menetapkan tersangka VA dan AI yang bekerja sebagai petugas kebersihan di sekolah korban.

Rikwanto mengungkapkan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bakteri yang terdapat pada anus korban identik dengan bakteri pada kedua tersangka.

"Polisi juga akan menyelidiki apakah pelaku lebih dari dua orang," tutur Rikwanto.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014