Beijing (ANTARA News) - Seorang pria di Beijing menggugat cerai istrinya yang pindah ke pulau Hainan bersama anak mereka demi menghindari kabut asap.

Pria yang dikenali dengan nama keluarga Wang itu mengatakan hubungan jarak jauh telah menghancurkan perkawinan mereka.

Wang menikahi istrinya pada 2008 dan dikarunia seorang anak lelaki dua tahun kemudian, tulis media lokal Beijing Times.

Laporan tersebut juga dikutip oleh beberapa media dan portal lokal, termasuk kantor berita Xinhua.

Anak mereka mengidap penyakit serius akibat polusi udara Beijing. Istrinya kemudian membawa anak itu ke pulau wisata Hainan untuk menghindari kabut asap.

Namun istri Wang rupanya tidak suka tinggal di Hainan dan ia pun juga tidak ingin hidup terpisah dengan suaminya.

Setiap kali bertemu, keduanya selalu bertengkar, demikian laporan media itu.

Merasa jenuh dengan kondisi seperti itu, Wang mengajukan cerai ke pengadilan Beijing.

"Kabut asap 'mengubur' kesehatan anak saya, dan juga 'mengubur' perkawinan saya," katanya seperti dikutip media.

Kasus perceraian tersebut masih ditunda oleh pengadilan, kata media. Tidak disebutkan bagaimana perasaan istrinya mengenai permohonan cerai itu.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi selama bertahun-tahun telah mengorbankan kondisi lingkungan di Tiongkok.

Polusi menjadi penyebab terbesar ketidakpuasan masyarakat dan menimbulkan keresahan, khususnya kabut asap di kota-kota besar.

Pemerintah mengatakan bahwa penanggulangan polusi menjadi prioritas utama namun hal tersebut hanya sedikit berpengaruh pada kondisi kabut asap yang telah mempersuram kehidupan jutaan warga, demikian seperti dikutip dari Reuters.

(S022)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014