Jakarta (ANTARA News) - Pelatih renang nasional Albert Christiadi Sutanto menilai Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) kurang mendukung atlet renang pelatnas Asian Games 2014.

"Dukungan PB terhadap atlet pelatnas belum maksimal," katanya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, terkait hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PRSI yang berlangsung pada 16-17 Mei 2014.

Menurut dia, kurangnya dukungan terlihat dari pelaksanaan uji coba yang seharusnya dibantu pendanaan PB PRSI, tetapi malah dibiayai pelatih dan atlet sendiri seperti saat di Malaysia beberapa waktu lalu.

Dari lima uji coba yang diusulkan kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), hanya dua yang dikabulkan.

"Satu di Singapura, sudah diambil dan satu lagi rencananya bakal di Hongkong pada akhir Juli atau awal Agustus 2014," katanya.

Albert menambahkan, untuk menghadapi ajang sekelas Asian Games, tidak cukup hanya dengan dua kali uji coba.

"Kurang dong, harusnya lima atau enam kali karena uji coba merupakan salah satu evaluasi kemampuan para atlet. Tanpa bertanding, kami tidak mengetahui kemampuan atlet sampai dimana. Bila hanya berlatih saja, tidak ada tolak ukurnya bagi kami," katanya.

Menurut dia, sampai saat ini dukungan PB PRSI dan Satlak Prima masih dirasakan "setengah hati" terhadap cabang renang.

"Dukungan Kemenpora lewat Prima itu sangat minim, hanya akomodasi dan uji coba saja, sementara untuk berlatih kan tidak hanya akomodasi, tapi atlet perlu fasilitas, seperti latihan beban, uang transportasi itu harus disediakan," katanya.

Ia pun berharap banyak program kerja yang bisa dilaksanakan PB PRSI pasca-Mukernas 2014, sehingga bisa lebih baik dibandingkan 2013 yang minim agenda kegiatan terlaksana.

(A064/K007)

Pewarta: Anita Permata
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014