Lusaka (ANTARA News) - Zambia meminta bantuan Dana Moneter Internasional IMF), setelah kwacha, mata uangnya, jatuh sekitar seperlima dari nilainya dan harga tembaga komoditas ekspor utamanya merosot.

"Depresiasi tajam kwacha baru-baru ini telah meningkatkan tekanan inflasi dan kebijakan fiskal ekspansif telah menciptakan ketidakseimbangan anggaran yang besar," kata IMF dalam sebuah pernyataan, setelah kunjungan oleh tim ahli ke negara itu.

"Pihak pemerintah telah meminta tim IMF untuk kembali pada awal September guna membahas program ekonomi yang dapat didukung oleh pengaturan dana."

Mata uang kwacha merosot 18 persen dalam setengah tahun terakhir, mengirimkan inflasi melonjak di produsen tembaga terbesar kedua di Afrika itu.

Dikombinasikan dengan penurunan harga tembaga, komoditas ekspor utamanya, telah membuat pembayaran utang luar negeri negara itu lebih mahal bagi pemerintah.

Zambia menghapus pembatasan penggunaan dolar dan mata uang asing lainnya tahun ini karena mencoba untuk menghentikan kemerosotan dalam mata uangnya.

"IMF bekerja erat dengan pemerintah Zambia untuk mengembangkan rencana yang akan menjadi jangkar stabilitas makroekonomi," kata lembaga pemberi pinjaman itu, seperti dilaporkan AFP.

(A026)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014