London (ANTARA News) - Pasukan tempur Inggris dapat kembali ke Afghanistan jika negara itu sekali lagi menjadi tempat bagi kelompok garis keras, kata pimpinan militer Senin.

Jenderal Sir Peter Wall menyatakan, yakin pasukan Afghanistan mampu menjaga keamanan negara itu setelah pasukan tempur asing ditarik pada akhir tahun ini, lapor AFP.

Tapi, jika keadaan berubah dan pemberontakan Taliban meningkat, Pasukan Inggris dapat diminta datang kembali, kata kepala staf umum itu.

"Sangat penting bahwa pasukan Afghanistan terus menangani setiap ancaman Al Qaida kembali ke negara itu," kata Wall kepada "Daily Telegraph".

"Jika Taliban bangkit dan Al Qaida kembali mendirikan pangkalan, kami harus mempertimbangkan apakah upaya lebih diperlukan bagi kami. Untuk saat ini, itu masalah Afghanistan dan kepemimpinan mereka," katanya.

Inggris saat ini memiliki sekitar 4.100 tentara di Afghanistan, kata juru bicara Kementerian Pertahanan kepada AFP. Beberapa tentara akan tetap di Afghanistan dalam peran pelatihan setelah penarikan itu.

Wall menyatakan pasukan Afghanistan di atas angin atas Taliban, memberi keamanan bagi dua pemilihan umum, yang menunjukkan pemberontakan itu kehilangan kemampuan.

"Kekuatan tempur tentara dan polisi Afghanistan, bersama ketahanan rakyatnya, mengurangi ancaman Taliban," kata petinggi berusia 59 tahun itu.

"Itu tidak berarti mereka betul-betul dikalahkan," tambahnya, "Ada lagi yang harus dilakukan di beberapa daerah lebih kolot, yang belum memiliki keuntungan dari perubahan masyarakat seperti di tempat lain di negara itu."

Ia mengatakan perang itu memberi Inggris "generasi perang", yang siap untuk kemelut pada masa depan.

Sejumlah 453 tentara Inggris tewas di Afghanistan sejak perang itu dimulai pada Oktober 2001. Dari jumlah tersebut, 404 tewas akibat tindakan bermusuhan.

Tentara sekitar 40 negara dikerahkan untuk menggulingkan pemerintah Taliban. Mereka tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Asing pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara, yang dipimpin Amerika Serikat.

Dari sekitar 100.000 tentara itu, 3.464 di antaranya tewas, dengan jumlah terbanyak tentara Amerika Serikat, 2.338 orang, kata laman pencatat korban perang Afghanistan iCasualties.org.


Penerjemah: Boyke Soekapdjo

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014