Lombok Barat (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H M Zainul Majdi mengatakan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia nyata perkembangannya dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya.

"Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta seluruh jajaran pemerintahan yang sekarang, kami masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya karena dengan MP3EI nyata perkembangannya di daerah," katanya di Lombok Barat, Jumat.

Hal itu dikatakan Gubernur ketika mengikuti video telekonferensi yang digelar Presiden SBY dari Istana Jakarta, Jumat, dan disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Melihat dampak nyata tersebut, Gubernur yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) meminta Presiden SBY untuk melanjutkan program MP3EI yang sudah dilaksanakan sejak 2011.

Permintaan itu juga disampaikan kepada presiden terpilih Ir H Joko Widodo yang juga ikut hadir pada kegiatan telewicara yang juga diikuti oleh lima gubernur lainnya.

"Untuk presiden terpilih Ir H Joko Widodo, kami masyarakat di Koridor V mengharapkan apa yang telah dilaksanakan selama ini yang baik-baik, yang nyata-nyata menghadirkan kesejahteraan dapat terus bapak lanjutkan. Insya Allah dengan dilanjutkannya program yang baik maka rakyat akan senang, daerah maju dan negara kita akan semakin kuat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, TGB menyampaikan realiasasi program MP3EI Koridor V hingga Agustus 2014, di mana yang sudah "digroundbreaking" sebanyak 33 proyek dengan nilai investasi mencapari Rp53 triliun.

"Progres dari program MP3EI di NTB, sudah mencapai 52 persen," ujarnya.

Sementara proyek yang akan diresmikan di Koridor V bersama dengan koridor lainnya, kata dia, yakni empat pelabuhan dengan nilai investasi mencapai Rp 289 miliar.

Di mana dua proyek ada di NTB, yakni Pelabuhan Labuhan dan Pelabuhan Benete, sedangkan dua lagi ada di NTT, yakni Pelabuhan Meru dan Pelabuhan Komodo.

"Insya Allah dengan selesainya pembangunan empat pelabuhan itu maka konektivitas NTB dan NTT, serta Koridor V secara keseluruhan insya Allah akan meningkat," ucapnya.

Empat proyek lain yang akan diresmikan, kata Zainul, adalah pembangunan kawasan wisata Teluk Mekaki, di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, dengan nilai investasi mencapai Rp3 triliun.

Selain itu, kawasan wisata Tanjung Ringgit, di Kabupaten Lombok Timur, dengan nilai investasi Rp5 triliun.

Kawasan ini agak istimewa karena pengembangan pariwisata di kawasan itu mengedepankan wisata lingkungan.

Selanjutnya, kata gubernur, proyek pembangunan Bali Internasiopnal Park, di Bali, dengan nilai investasi Rp4 triliun.

"Kemudian pembangunan resor pariwisat Bukit Doa di Kabupaten Lembata, NTT, dengan investasi Rp100 miliar," katanya.

Gubernur NTB juga memaparkan penyelesaian proyek MP3EI yang sudah diluncurkan sebelumnya, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah dengan rencana investasi Rp30 triliun.

Selain itu, pembangunan Bendungan Kitab, di Buleleng, Bali, dengan investasi Rp428 miliar, serta pembangunan Dam Raknamo di Kupang, NTT, dengan nilai investasi sebesar Rp1 triliun.

Zainul Majdi juga menginformasikan capaian proyek pembangunan bendungan Pandandure, di Kabupaten Lombok Timur, sudah mencapai 97,03 persen dan rencananya rampung 100 persen pada Oktober 2014.

"Bendungan itu akan mampu memenuhi kebutuhan sumber daya air untuk pertanian di bagian selatan Pulau Lombok, yang selama ini dikenal sebagai daerah kering," ujarnya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014