Bangkok (ANTARA News) - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha akan mengunjungi Myanmar dalam lawatan resmi pertamanya ke luar negeri, kata seorang pejabat, Jumat, saat junta berusaha memperkuat hubungan dengan tetangganya yang bekas diperintah militer itu.

Prayut akan mengunjungi Myanmar "secepat mungkin", kata wakil menteri luar negeri Don Pramudwinai kepada AFP dan menambahkan kunjungannya itu akan dilakukan akhir bulan ini atau awal Oktober.

"Perdana menteri menurut rencana akan mengunjungi Myanmar sebagai kunjungan luar negeri pertamanya karena Myanmar kini adalah ketua ASEAN," kata Don.

Prayut juga diperkirakan akan mengunjungi negara-negara anggota ASEAN lainnya dimulai dengan Malaysia, tambahnya.

Selama puluhan tahun, Myanmar yang diperintah militer disepelekan oleh Barat, tetapi sejak pemerintaah sipil berkuasa tahun 2011, negara itu telah dipuji karena reformasi-reformasinya yang drastis.

Para pelaku kudeta Thailand sementara itu dikecam oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa karena merebut kekuasaan dari satu pemerintah terpilih Mei, yang memacu junta meningkatkan hubungan dengan tetangga-tetangga Asianya.

Pada Juli, ketika panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing mengunjungi Bangkok, militer Thailand mengatakan pihaknya memperoleh dukungan negara itu.

Sejak kudeta itu, junta mengekang pembangkang di Thailand dengan menangkap para pemrotes, memberangus media dan mengancam mereka yang melanggar undang-undnag darurat dengan diadili di satu pengadilan militer.

Prayut mengatakan ia terpaksa mengambil alih kekuasaan setelah berbulan-bulan protes terhadap pemerintah mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra yang menewaskan 28 orang dan mencederai ratusan orang lainnya.

Ia mengesampingkan menyelenggarakan pemilu baru sebelum Oktober 2015, kendatipun internasional mengimbau untuk kembali ke demokrasi.

Myanmar juga akan menyelenggarakan pemilihan parlemen tahun depan.

(Uu.H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014