Pontianak (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan masih terus melakukan sosialisasi peralihan (transformasi) dari Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

"Sampai saat ini proses transformasinya terus berjalan dan hal paling utama kami lakukan adalah rebranding BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS TK, karena jangan sampai ketika disebut BPJS maka anggapan orang langsung BPJS Kesehatan," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kalimantan Barat Inono Dachlan di Pontianak, akhir pekan ini.

Dalam kesempatan tersebut Inono juga mengatakan kalau proses rebranding (pembaharuan nama) ini menjadi tantangan tersendiri, untuk itu ia terus melakukan sosialisasi agar BPJS Ketenagakerjaan ini segera bisa dikenal dan tidak mengalami kerancuan dengan BPJS Kesehatan.

BPJS TK, menurut dia, sejatinya masih seperti Jamsostek sebelumnya, namun tanpa program Jaminan Kesehatan (JPK).

Layanan yang lainnya masih tetap sama yaitu jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT) plus nanti akan ditambah dengan program pensiun yang saat ini untuk PNS dan TNI/Polri masih dilaksanakan PT Taspen dan Asabri.

"Selain perubahan tadi kami juga terus berupaya meningkatkan pelayanan untuk konsumen mulai dengan service point officer yang bekerja sama dengan bank, juga pelayanan yang memudahkan seperti e-payment, e-registration, dan e-claim.

Guna memudahkan peserta mengetahui jumlah saldo JHT, BPJS TK juga sudah meluncurkan layanan BPJS TK Mobile yang dapat diunduh oleh pengguna gadget berbasis apple store, google play, termasuk untuk simulasi saldo akhir dan besaran upah terakhir yang diterima pekerja saat pensiun ujar Inono.

Pewarta: Andilala
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014