Kiev (ANTARA News) - Presiden Petro Poroshenko pada Kamis, memerintahkan penutupan sementara perbatasan Ukraina dengan Rusia dan menyuarakan rencana untuk mendaftarkan diri menjadi anggota Uni Eropa pada 2020.

Sumber tingkat tinggi di pihak keamanan Ukraina mengatakan kepada AFP langkah-langkah pengamanan perbatasan itu dirancang untuk menghentikan dugaan penyelundupan persenjataan ke wilayah separatis di timur dan akan diberlakukan "segera".

Kedua langkah itu menggarisbawahi sikap Kiev untuk menjauhkan diri dari pemimpin bersejarahnya dan kian membuyarkan impian Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merengkuh Ukraina ke dalam persekutuan pimpinan Kremlin yang dapat menjadi saingan NATO dan Uni Eropa.

Jatuhnya hubungan kedua negara tetangga itu terjadi setelah tergulingnya pemimpin Kiev dukungan Moskow pada Februari lalu serta pencaplokan Krimea oleh Kremlin dan dugaan adanya dukungan yang dialirkan kepada para pemberontak pro-Rusia.

Namun, pengumuman itu juga mengancam akan kian menyengsarakan perekonomian Ukraina dengan berhentinya perdagangan antara negara-negara yang saling bergantung satu sama lain itu serta meningkatkan kemungkinan bahwa Rusia akan melancarkan langkah-langkah pembalasan.

Sebuah ketetapan yang dimuat pada laman kepresidenan memerintahkan pemerintah "untuk menyelesaikan... masalah penutupan pos-pos pemeriksaan untuk sementara di perbatasan negara Ukraina dengan Federasi Rusia bagi mobil-mobil, lalu lintas laut dan pejalan kaki."

Ketetapan itu menambahkan bahwa perbatasan darat sepanjang 2.000 kilometer dengan tetangga Ukraina itu kemungkinan juga ditutup "untuk lalu lintas lainnya" jika diperlukan.

Kantor kepresidenan mengatakan Poroshenko juga menyampaikan dalam pertemuan dengan para hakim bahwa Ukraina akan secara resmi menyampaikan pencalonan sebagai anggota Uni Eropa pada 2020.

Pencalonan itu dimungkinkan dengan ditandatanganinya pakta perhimpunan politik dan ekonomi bersejarah pada tahun ini.

(T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014