Lahore (ANTARA News) - Ledakan bam bunuh diri menewaskan setidaknya 55 orang dan melukai lebih dari 120 lainnya pada Ahad di pintu perbatasan utama Pakistan-India.

Insiden bom bunuh diri itu terjadi di pintu perbatasan Wagah, Provinsi Punjab, setelah upacara penurunan bendera yang menarik ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri setiap harinya.

"Kami menduga ini adalah serangan bom bunuh diri. Setidaknya 55 orang tewas dan lebih dari 120 lainnya terluka. Wanita dan anak-anak juga menjadi korban," kata kepala kepolisian Punjab, Musthaq Sukhera, kepada AFP.

Bom tersebut merupakan serangan paling mematikan di Pakistan sejak insiden sama di gereja kota Peshawar yang menewaskan 80 jiwa pada September tahun lalu.

Presiden Pakistan Nawaz Sharif menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan memberi perintah penangkapan untuk pelaku.

Sementara itu Perdana Menteri India Narendra Modi mengecam serangan pada Ahad itu.

"Saya menyampaikan duka cita untuk keluarga korban dan doa untuk mereka yang terluka," tulis Modi dalam akun Twitter resminya.

Di pintu perbatasan Wagah, banyak orang berkumpul setiap sore untuk menyaksikan upacara penurunan bendera oleh pasukan militer yang kemudian diikuti oleh penutupan gerbang penyeberangan antara India dan Pakistan. Diduga bom meledak tidak jauh dari tempat tersebut.

"Kami datang ke sini untuk menyaksikan parade (penurunan bendera) dan tiba-tiba sebuah bom meledak tidak lama setelah kami meninggalkan tempat itu," kata Muhammad Imran (12) kepada AFP saat mengunjungi tiga saudaranya yang saat ini dirawat di rumah sakit.

Sampai saat ini masih belum jelas siapa yang bertanggung-jawab atas serangan itu.

Juru bicara Tahreek-e-Taliban Pakistan (TPP), Abdullah Bahar, menyatakan bahwa kelompoknya melancarkan bom bunuh diri untuk membalas dendam atas kematian mantan pemimpin Hakimullah Mehsud yang tewas akibat serangan pesawat Amerika Serikat pada tahun lalu.

Namun di sisi lain pecahan TPP, Jamat-ul-Ahrar, membantah klaim Bahar dan menyatakan bahwa kelompoknya adalah pelaku utama.

Selain bermasalah dengan kelompok pemberontak Taliban, pemerintah Pakistan juga mempunyai ketegangan dengan negara tetangga India.

Hubungan kedua belah pihak terus memanas sejak merdeka dari Inggris pada 1947 lalu--dengan puncak tiga perang skala besar yang dua di antaranya karena sengketa wilayah Himalaya.
(G005)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014