Keduanya mengatakan, mereka tidak dapat membiarkan umat Kristen terusir dari wilayah itu.
"Kita tidak dapat membiarkan Timur Tengah tanpa umat Kristen, yang telah mengakui nama Yesus selama dua ribu tahun," kata dua pemimpin gereja besar dunia itu dalam pernyataan bersamanya.
Dengan mengacu pada amukan kekerasan yang dilancarkan kelompok yang menamakan diri Negara Islam (IS) di Irak dan Suriah, mereka memperingatkan bahwa umat Kristen di wilayah itu mengalami penganiayaan dan terusir dari rumah-rumah mereka.
"Kondisi mengerikan yang dihadapi para warga Kristen dan semua yang menderita di Timur Tengah membuat kita, tidak hanya harus berdoa terus-menerus, namun juga melakukan tindakan yang sesuai sebagai bagian dari masyarakat internasional," demikian penyataan kedua tokoh gereja itu layaknya dikutip AFP.
Mereka juga mendesak, "dialog yang membangun dengan Islam berdasarkan rasa saling menghargai dan bersahabat."
(Uu.T008)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
