Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar AS terus menunjukkan tren yang melemah. Berada di kisaran Rp12.400 per dolar AS pada awal tahun 2015, kini kurs sudah mencapai kisaran Rp13.000 per dolar AS.

Tren melemahnya nilai mata uang Rupiah ini berimbas kepada berbagai sektor industri dan mempengaruhi pasar, tak terkecuali industri IT, yang sangat terpengaruh oleh pergerakan nilai mata uang di mana ASUS juga terkena dampak dari perkembangan tersebut.

Meski demikian, ASUS melihat tren melemahnya nilai Rupiah tersebut sebagai tantangan.

“Meski kurs Rupiah melemah, namun harga produk-produk ASUS mulai dari notebook, tablet, smartphone, sampai PC desktop dan All in One tidak mengalami kenaikan. Ini bisa terlihat pada pameran Mega Bazaar Consumer Show 2015 yang baru berakhir,” kata Juliana Cen, Country Product Group Leader, ASUS Indonesia, dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News, Selasa.

“Tidak seperti sejumlah pemain lain di industri IT yang terpaksa harus menaikkan harga produknya, ASUS Indonesia belum mengambil langkah tersebut,” tambahnya.

Alasannya, Juliana menyebutkan, manajemen produk, sistem distribusi dan strategi marketing ASUS Indonesia sudah sangat efisien, sehingga ASUS masih bisa mempertahankan harga produk-produk yang dipasarkan di Indonesia meski kondisi sedang tidak bersahabat.

“Ini kami lakukan semata-mata agar pengguna tetap bisa memiliki produk terbaru dan terbaik ASUS di harga yang masuk akal,” ujar Juliana.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015