"Kegiatan side event yang utama Asia-Africa Business Summit untuk memetakan dan membuat konkret kerja sama antara dua kawasan (Asia-Afrika), khususnya kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan UKM," kata Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Asia Pasifik Afrika Kemlu Benyamin Carnadi di Jakarta, Kamis.
Menurut Benyamin Carnadi, negara-negara Asia-Afrika yang hadir dalam pertemuan bisnis itu akan memetakan kerja sama yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di kawasan Asia dan Afrika.
"Akan ada pemaparan keynote address dari beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan di Asia dan Afrika yang memiliki dunia usaha yang maju," ujar dia.
Sementara itu, Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menyebutkan akan ada lebih dari 20 kegiatan yang dilaksanakan untuk menyambut KAA dan Peringatan 60 tahun KAA. Kegiatan-kegiatan tersebut juga akan melibatkan unsur masyarakat guna mendorong peningkatan solidaritas di kawasan Asia-Afrika.
"Menurut Pemkot Bandung, acara itu akan dimulai seminggu sebelum sampai seminggu sesudah Peringatan KAA pada 24 April. Akan ada acara pemecahan rekor 20 ribu pemain angklung untuk kegiatan seni," ungkap Arrmanatha .
Indonesia telah mengirimkan undangan kepada 109 negara di kawasan Asia-Afrika untuk menghadiri Pertemuan KAA dan Peringatan 60 tahun KAA, yang akan diselenggarakan pada 19-24 April.
Ada pun urutan rangkaian acara KAA dan Peringatan 60 tahun KAA yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Bandung adalah sebagai berikut.
Pada 19 April akan diadakan Pertemuan pejabat tingkat tinggi (senior official meeting) kawasan Asia-Afrika. Kemudian, pada 20 April akan ada pertemuan tingkat menteri.
Pada 21 April, akan diselenggarakan Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asia-Africa Business Summit).
Pada 22 April, pelaksanaan KTT hari pertama. Pada 23 April pelaksanaan KTT hari kedua, dan direncanakan akan ada jamuan makan malam oleh Presiden Joko Widodo untuk para kepala negara dan kepala pemerintahan.
Pada 24 April, hari terakhir rangkaian pelaksanaan KAA, akan dilakukan historical walk (napak tilas) KAA oleh para kepala negara di Bandung.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
