Program blokade non-stop akan berlangsung terus sampai pemerintah Sheikh Hasina mundur
Dhaka (ANTARA News) - Pemimpin oposisi, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), Khaleda Zia, pada Jumat (13/3) mengatakan blokade di seluruh negeri tersebut, yang dilancarkan oleh aliansi 20 partai oposisi, akan berlanjut sampai pemerintah Sheikh Hasina mengundurkan diri.

"Program blokade non-stop akan berlangsung terus sampai pemerintah Sheikh Hasina mundur," kata Khaleda dalam satu taklimat di kantornya di Gulshan, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu. Pemimpin oposisi Bangladesh itu telah menetap di Gulshan sejak 3 Januari.

Bangladesh menghadapi situasi kritis dan Perdana Menteri Hasina bertanggung-jawab atas situasi tersebut, kata Khaleda, yang pernah dua kali menjadi perdana menteri.

Kemelut politik akan berakhir kalau Hasina melakukan tindakan untuk kompromi, tambah pemimpin oposisi itu.

Sejauh ini 86 orang telah tewas dalam serangan bom bensin di tengah gelombang kerusuhan sejak BNP memulai blokade angkutan umum pada 5 Januari.

Khaleda Zia, yang juga adalah pemimpin aliansi 20 partai oposisi, mengajukan tuntutan empat pasal, termasuk dialog segera bagi pemilihan umum yang melibatkan semua pihak di bawah pemerintah sementara non-partai.

Pada Rabu malam (11/3), Perdana Menteri Sheikh Hasina mengatakan di Parlemen mantan perdana menteri Bangladesh Khaleda Zia akan ditangkap setelah perintah pengadilan sampai ke kantor polisi.

"Penegak hukum akan menangkap Khaleda Zia dan menggeledah rumahnya segera setelah menerima perintah pengadilan," kata wanita perdana menteri tersebut kepada Parlemen. Ia juga menyampaikan harapan bahwa Khaleda akan ditangkap secepatnya.

Perdana menteri Bangladesh tersebut mengatakan hukum akan berlaku, dan menambahkan tak seorang pun berada di atas hukum di negeri itu.

Satu pengadilan di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, pada akhir Februari mengeluarkan surat penangkapan terhadap pemimpin oposisi, Khaleda Zia, dalam kasus penggelapan yang diajukan oleh Komisi Anti-Korupsi di negeri tersebut.

Sheikh Hasina mengatakan Khaleda berprilaku seperti seorang "pemimpin militan", dan sekutunya menciptakan kekacauan di seluruh negeri itu atas nama politik.

BNP sudah membantah partai tersebut terlibat dalam kerusuhan.

Kerusuhan berkecamuk di beberapa bagian Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, dan tempat lain di negeri tersebut, saat aliansi oposisi --pimpinan Khaleda Zia-- melancarkan babak lain pemogokannya mulai Ahad pagi (1/3) waktu setempat.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015