Palembang (ANTARA News) - Klub profesional asal Sumatera Selatan, Sriwijaya FC, tidak merevisi isi kontrak pemain meski kompetisi Liga Indonesia atau QNB League 2015 dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan terkait kisruh PSSI dengan Kemenpora.

Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri Yuliar di Palembang, Kamis, mengatakan, manajemen klub tetap berpegang pada perjanjian (kontrak) yakni pemain memperkuat klub selama satu musim, meski kompetisi liga Indonesia dihentikan oleh PT Liga Indonesia hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Komitmennya satu musim, jadi bukan satu tahun. Kewajiban pemain membela klub selama satu musim artinya sampai kompetisi selesai," kata Yuliar.

Ia mengatakan, secara finansial klub dirugikan akibat penghentian kompetisi ini karena tetap mengeluarkan biaya rutin bulanan seperti penginapan, makan, dan transportasi, meski tidak ada pertandingan.

"Menunggu-menunggu ini artinya sama saja dengan mengeluarkan biaya," kata dia.

Terkait dengan gaji pemain menurutnya Sriwijaya Football Club sempat merestrukturisasi ketika terjadi penundaan kompetisi Liga Super Indonesia dari 20 Februari menjadi 4 April 2015.

Kemudian, untuk penghentian yang kedua ini yang dimulai 12 April 2015 hingga sekarang, menurutnya akan dibicarakan terlebih dahulu dengan para pemain.

"Rencananya pemain dipanggil satu per satu terkait perubahan besaran gaji yang bakal diterima per bulan. Manajemen klub optimistis bahwa rencana ini bakal diterima daripada pemain gigit jari di pengujung kompetisi lebih baik diatur dari sekarang," ujar dia.

Ia menerangkan, manajemen klub terpaksa mensiasati lantaran penundaan jadwal ini akan membuat kompetisi bakal berakhir pada tahun depan.

"Terkait dengan restrukturisasi seperti apa yang akan dilakukan, yakni hanya mengurangi beberapa persen gaji per bulan untuk dicadangkan pada beberapa bulan pada tahun mendatang," kata dia.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015