Ini bukan persoalan di Jatim saja, tapi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu, regulasi yang tegas sangat kami harapkan agar layanan kesehatan dapat dinikmati secara merata,"
Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengeluhkan penyebaran dokter spesialis yang tak merata sehingga membuat pelayanan kesehatan juga tak seimbang, khususnya di kawasan terpencil.

"Saat ini penyebaran dokter spesialis di Indonesia termasuk di Jatim belum merata, khususnya di daerah terpencil maupun di Puskesmas," ujarnya saat menerima kunjungan Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Senin.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mendesak agar Instruksi Presiden (Inpres) tentang Penempatan Dokter Spesialis segera diterbitkan.

Imbas tidak meratanya penyebaran dokter spesialis sangat menyulitkan langkah Pemprov Jatim menjalankan strategi promotif dan preventif untuk mengurangi beban rumah sakit penerima pasien rujukan, seperti RSU dr Soetomo.

Berdasarkan data yang dimiliknya, saat ini ada 51 persen dokter spesialis berdomisili di kota besar Jatim yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang.

"Ini bukan persoalan di Jatim saja, tapi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu, regulasi yang tegas sangat kami harapkan agar layanan kesehatan dapat dinikmati secara merata," tuturnya.

Pihaknya mengaku tak berwenang membuat regulasi pemerataan penempatan dokter spesialis di Jatim karena ada di tangan Menteri Kesehatan RI.

"Makanya saya berharap kepada Komisi IX DPR agar mendesak kepada Menteri Kesehatan RI segera mengeluarkan regulasi baru tentang penempatan dokter spesialis ini," ucap Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I tersebut.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka mengaku akan memperjuangkan masalah kekurangan dokter spesialis agar penempatannya merata, khususnya di daerah terpencil.

"Kami akan menyampaikan keluhan ini. Tapi kami juga minta kepada pemerintah daerah yang saat ini kekurangan dokter spesialis segera melakukan pendataan terlebih dahulu," kata politisi asal PDI Perjuangan yang juga seorang artis sinetron tersebut.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015