Jakarta (ANTARA News) - Menyambut tahun 2015, ZTE meluncurkan strategi perusahaan yang berfokus pada transformasi nilai tambah inovasi M-ICT untuk konsumen, operator, enterprise dan organisasi.

"Kami ingin memberikan pengalaman yang lebih baik kepada konsumen," kata David An, CTO ZTE Asia Pacific, dalam gelaran Telco Strategies 2015 di Jakarta, Rabu.

M-ICT sendiri menurut David terbagi menjadi dua bagian M dan ICT. M memiliki empat kepanjangan yakni Man to Machine, Machine to Man, Machine to Machine dan Mobile.

Sedangkan ICT merupakan perpaduan dari IT dan CT, dengan IT bagian dari teknologi data dan CT fokus kepada jaringan telekomunikasi.

"Dengan menggabungkan dua industri menjadi satu kami ingin memenuhi keinginan konsumen yang saat ini menuntut tiga hal yaitu anytime, anywhere dan always on," kata David.

Dengan strategi M-ICT ZTE, President Director ZTE Indonesia, Mei Zhonghua mengatakan bahwa perusahaan asal Tiongkok berkomitmen untuk fokus kepada Solusi Operator, Bisnis Enterprise dan Perangkat Mobile.

Untuk solusi operator, Zhonghua mengatakan bahwa saat ini ZTE tengah terlibat dalam pengembangan infrastruktur 4G milik Smartfren dan tengah mengikuti tender milik XL dan Indosat.

Sementara itu, untuk komputasi enterprise, Zhonghua menyebutkan bahwa ZTE fokus kepada smart city dan pendidikan.

Bulan lalu, ZTE ikut serta dalam acara smart city yang digelar walikota Bandung Ridwan Kamil dalam Konferensi Asia Afrika.

Dalam hal pendidikan, ZTE juga telah bekerja sama dengan Telkom Indonesia melalui Telkom University. Selain itu, ZTE juga telah bekerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta dalam pemberian perangkat pendidikan di salah satu SMP di Jakarta.

"ZTE juga telah secara rutin melakukan training kepada para karyawan," kata Zhonghua.

Hal tersebut merupakan salah satu strategi M-ICT ZTE untuk meningkatkan nilai perusahaan.

"Kami berharap bisnis perusahaan dapat tumbuh 50 persen, baik penjualan, maupun pendapatan," ujar Zhonghua.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015