Athena (ANTARA News) - Kepala oposisi konservatif Yunani Antonis Samaras, Minggu, mengumumkan pengunduran dirinya setelah negara itu memutuskan untuk menolak penghematan lebih lanjut dalam referendum.

"Saya mengerti bahwa gerakan besar kami membutuhkan awal yang baru. Mulai hari ini saya mundur dari kepemimpinan," kata Pimpinan Partai Demokrasi Baru --yang juga mantan perdana menteri itu dalam pidato di televisi, seperti dilaporkan AFP.

Samaras (64) telah menghadapi seruan untuk mengundurkan diri pada Januari, setelah partainya kalah telak dalam pemilihan umum nasional oleh partai kiri radikal, Partai Syriza dari Perdana Menteri Alexis Tsipras.

Masa jabatan Samaras "seharusnya berakhir pada 2016", tetapi koalisi yang rapuh pada Desember gagal untuk memilih calon untuk presiden Yunani, yang memicu pemungutan suara awal.

Partai Demokrasi Baru telah berkampanye untuk suara "Ya" pada referendum Minggu, menggemakan peringatan dari para pejabat Eropa bahwa penolakan usulan reformasi Uni Eropa-IMF bisa mengakibatkan Yunani keluar dari zona euro.

Penghitungan resmi menunjukkan bahwa lebih dari setengah kertas suara menunjukkan 61 persen pemilih Yunani telah memberikan suara "Tidak", sebagaimana yang diserukan oleh pemerintahan Tsipras.
(Uu.G003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015