Setelah melakukan pemeriksaan kita pastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ratusan kios Pasar Cik Puan pada Senin (6/7) malam.

"Setelah melakukan pemeriksaan kita pastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono kepada Antara di Pekanbaru, Selasa dini hari.

Sementara itu, guna mengungkap penyebab kebakaran yang menghanguskan 200-an kios di salah satu pasar tradisional tertua di Pekanbaru tersebut, ia menjelaskan akan meminta tim laboratorium forensik guna menyelidikinya.

Lebih lanjut, ia juga belum bisa memastikan total kerugian yang diderita akibat kejadian tersebut, akan tetapi dari pantauan, sebagian pedagang yang berjualan di area pasar memasarkan pakaian jelang lebaran serta terdapat sejumlah toko emas.

Sebelumnya, pada Senin sekitar pukul 20.00 WIB kebakaran besar melanda Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Guna menjinakkan api, tim Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau menerjunkan 10 armada, dan selang dua jam kemudian api baru bisa dikendalikan.

Sementara itu, tampak ratusan personel gabungan mengamankan lokasi kebakaran.

Pasar Cik Puan dulunya juga difungsikan sebagai terminal di Kota Pekanbaru.

Berdasarkan catatan Antara, Pasar Cik Puan sudah berkali-kali dilanda kebakaran.

Kebakaran besar pernah melanda pasar ini pada April 2009, meluluh-lantahkan sekitar 400 loket penjual dan mengakibatkan kerugian materi sekitar Rp10 miliar.

Kebakaran kembali terjadi di pasar itu berturut-turut pada 2011, 2012 dan 2013.

Hingga kini pasar yang seharusnya dikelola oleh Pemerintah Kota Pekanbaru itu tidak pernah sepenuhnya pulih dari kebakaran beruntun itu.

Pedagang secara swadaya membangun kios dari kayu di lokasi kebakaran, sedangkan bangunan permanen yang rencananya akan dibangun pasar oleh Pemerintah Kota Pekanbaru justru mangkrak sejak tiga tahun terakhir.

Pewarta: Abdul Razak & Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015