... sudah diatur dalam undang-undang maka keberadaan Kadin tak bisa dimain-mainkan dan dianggap sembarangan...
Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dari berbagai daerah pada hari ini menemui Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta, EE Mangindaan, dan Mahyudin, untuk melaporkan rencana musyarawah nasional luar biasa mereka.

Delegasi yang dipimpin Plt Ketua Kadin, Zainal Bintang, itu juga "curhat" tentang keberadaan Kadin, terutama di provinsi-provinsi yang menurut dia selama ini kurang diperhatikan pemerintah.

Munaslub Kadin diadakan karena Ketua Kadin, Rizal Ramli, karena terkendala rangkap jabatan yang dilarang dalam aturan Kadin sehingga perlu dilakukan pemilihan ketua baru.

Siaran pers MPR, Senin, menyebutkan, kedatangan mereka diterima secara hangat oleh pimpinan MPR. Menurut Oesman Sapta Odang (Oso), keberadaan Kadin diatur dalam UU Nomor 1/1987. Dia juga berlatar belakang pengusaha asal Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. 

“Bila sudah diatur dalam undang-undang maka keberadaan Kadin tak bisa dimain-mainkan dan dianggap sembarangan,” ujar Oso.

Menurut Oso, keberadaan Kadin mampu mendorong dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, serta mengkritisi pemerintah dalam bidang ekonomi. "Dari dua hal inilah maka MPR memperhatikan keberadaan Kadin. Untuk itu Kadin harus kuat dan bermanfaat," ujarnya.

Yang disampaikan Oesman Sapta diperkuat Mahyudin. MPR menerima delegasi Kadin sebagai wujud MPR menyerap aspirasi dari masyarakat. "Aspirasi dari masyarakat pengusaha," paparnya.

 Setelah mendapat pemaparan dari pimpinan MPR, Bintang, mengatakan, mereka menyerap pesan-pesan yang disampaikan. "Sesudah mendengar pesan-pesan tadi kalau kita tak bergerak, itu bukan kesalahan pimpinan MPR," ucapnya.

Pewarta: Try Essra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015