Kami yakin penyerapan anggaran daerah bisa menjadikan instrumen mendorong pertumbuhan ekonomi daerah."
Lebak (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan penyerapan anggaran guna mengatasi krisis ekonomi di daerah itu.

"Kita sampai dengan Agustus ini penyerapan tahun anggaran (TA) 2015 sekitar 60-70 persen dari APBD yang nilainya Rp2,1 triliun itu," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Dedi Lukman Indepur di Lebak, Selasa.

Menurut dia, selama ini penyerapan anggaran di Kabupaten Lebak cukup bagus, karena sudah terealisasi antara 60-70 persen.

Penyerapan anggaran daerah tersebut baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung.

Namun, pihaknya berharap penyerapan anggaran dapat mendukung percepatan pembangunan di daerah itu.

Apalagi, pemerintah daerah menggulirkan program Lebak Sehat, Lebak Sejahtera dan Lebak Pintar.

Selain itu juga penyerapan anggaran bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kami optimistis penyerapan anggaran bisa mencapai 100 persen hingga Desember mendatang," katanya.

Ia juga mengatakan, secara makro saat ini krisis ekonomi melanda Indonesia dengan pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar yang kini menembus Rp14.000/dolar AS.

Pelemahan mata uang rupiah itu tentu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.

Karena itu, pemerintah daerah mengoptimalkan penyerapan anggaran tersebut agar bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Apabila, anggaran itu diserap hingga 100 persen dipastikan akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Selain itu juga daya beli masyarakat meningkat.

"Kami yakin penyerapan anggaran daerah bisa menjadikan instrumen mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya menjelaskan.

Ia menyebutkan, sebagian besar anggaran daerah terbesar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, gedung sekolah, gedung kesehatan, UMKM dan Koperasi serta sektor pertanian.

"Semua anggaran daerah itu untuk menyentuh kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015