... kita terus memantau kondisi gelombang dan kabut asap agar keberangkatan jamaah haji tidak terhambat."
Dumai (ANTARA News) - Keberangkatan 280 jemaah calon haji di Riau menggunakan feri penumpang pada Rabu pagi tadi tidak terganggu kabut asap kebakaran hutan di wilayahnya, kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar di Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Dumai, Riau, Barnabas F. Tallu.

"Jarak pandang masih normal sekitar tiga mil, dan kita terus memantau kondisi gelombang dan kabut asap agar keberangkatan jamaah haji tidak terhambat," ujarnya kepada pers, Rabu.

Ia mengemukakan, dengan jarak pandang tiga mil di perairan sepanjang sejauh ini dianggap masih normal dan aman untuk berlayar membawa calon haji Dumai ke Embarkasi Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Dia menjelaskan, pihaknya hingga kini belum mengeluarkan edaran waspada gelombang dan jarak pandang pendek kepada para pengguna jasa pelabuhan.

Oleh karena, menurut dia, edaran tersebut hanya akan dikeluarkan jika KSOP menilai cuaca dan gelombang di laut mulai ekstrem berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehingga dapat membahayakan pelayaran.

Jemaah haji Dumai resmi bertolak ke Embarkasi Batam ditandai dengan proses seremoni pelepasan dipimpin Sekretaris Daerah Said Mustafa di terminal tunggu pelabuhan penumpang Pelindo Dumai sekitar pukul 06.30 WIB.

Para calon jemaah haji itu akan menempuh perjalanan laut selama delapan jam menuju Embarkasi Batam, dan diharapkan agar menjaga kesehatan supaya dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji secara sempurna.

"Jaga kesehatan karena beribadah haji ini membutuhkan kondisi fisik yang sehat, dan semoga dapat melaksanakan rangkaian ibadah dengan perlindungan Allah SWT selama berada di Tanah Suci," ujarnya.

Jemaah haji itu dijadwalkan akan beristirahat semalam di Asrama Haji Embarkasi Batam, dan Kamis 3 September diterbangkan ke Madinah dari Bandara Hang Nadim Batam dengan dilepas oleh Penjabat Wali Kota Dumai Arlizman Agus.

Pewarta: Abdul Razak
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015