Meulaboh, Aceh (ANTARA News)- Tidak kurang dari 300 kepala keluarga dalam beberapa desa di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh terkurung akibat jembatan rangka baja sepanjang 200 meter terputus total diterjang arus sungai.

Camat Darul Makmur Said Saiful Azmi yang dihubungi di Nagan Raya, Senin mengatakan akibat terputusnya jembatan ini aktivitas 300 KK masyarakat kawasan pedalaman itu lumpuh total, warga dari Gampong (desa) Alu Waki sudah tidak dapat menuju Desa Gunong Kong dan demikian sebaliknya.

"Setelah kejadian sampai siang ini belum bisa diterobos kesana. Ada perahu warga yang ditawarkan untuk mengangkut masyarakat tapi saya tolak sebab sudah tidak layak, jadi tidak boleh digunakan karena sangat beresiko sebab air cukup deras,"katanya.

Saiful Azmi menjelaskan, hingga kini pihak kecamatan masih terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait di kabupaten meminta bantuan penanggulangan darurat, karena ribuan warga masih terkurung belum dapat dijangkau untuk evakuasi.

Kata dia, untuk logistik dalam beberapa hari kedepan mungkin persediaannya masih ada di rumah masyarakat, akan tetapi bila penangganan tidak dipercepat dikhawatirkan warga diseberang sungai juga akan kehabisan makanan.

Belum lagi untuk masyarakat yang beraktivitas atau bekerja di ibu kota kecamatan, apalagi pelajar tidak dapat bersekolah selama penangganan belum dilakukan, pihak kecamatan berharap Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Aceh segera membantu.

"Ini bukan banjir bandang, tapi Krueng Tripa (sungai tripa) setiap tahun naik, kali ini sangat deras sehingga kepala jembatan itu ambruk. Kita mengimbau warga untuk menjauhi pingiran sungai berhati-hati jangan sampai jatuh dalam sungai, jaga diri sambil menungu adanya penanganan,"harapanya.

Lebih lanjut dikatakan, kondisi jembatan yang menjadi jalan utama masyarakat pedalaman tersebut kondisinya beberapa bulan terakhir sudah nyaris ambruk dan untuk perbaikan jembatan itu sudah akan dikerjakan pada tahun anggaran 2016.

Dari pihak Pemerintah Kabupaten Nagan Raya kata dia, sudah mengirimkan boad yang akan digunakan untuk transportasi darurat selama masa penangganan sambil menungu upaya perbaikan dari jembatan yang sudah ambruk.

"Jembatan ini rencananya akan dibangun 2016, tapi karena kondisi air sangat deras keduluan ambruk, saat kejadian tadi pagi saya berada di lokasi. Panjang jembatan itu 200 meter rusak sebagian, tingal diseberang sana warga Alu Waki dan Alu Pungki,"tegasnya.

Sebelum kepala jembatan rangka baja itu ambruk, aparat TNI serta Polri dilaporkan juga siaga di lokasi memberi bantuan kepada masyakat dan setelah kejadian sudah mendirikan tenda darurat di sekitar lokasi jembatan penghubung desa itu.

Pewarta: Anwar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015