Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat menjadi pendorong diversifikasi bidang usaha investasi Amerika Serikat ke Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan salah satu target BKPM dalam kunjungan ke Amerika kali ini adalah meyakinkan potensi investasi Indonesia di luar sektor-sektor yang selama ini banyak diminati oleh investor Amerika Serikat.

"Sebanyak 90 persen investasi Amerika di Indonesia masih terfokus di sektor pertambangan. Kunjungan Presiden Jokowi ini diharapkan menjadi momentum untuk mengenalkan potensi investasi di Indonesia kepada investor Amerika, khususnya untuk sektor-sektor yang menjadi prioritas kita seperti infrastruktur, pertanian, maritim, hilirisasi sumber daya, dan industri," ucapnya.

Franky menuturkan, investasi negara Adidaya itu di Indonesia saat ini masih terfokus di sektor pertambangan.

Menurut catatan BKPM, sejak 2010 hingga triwulan III 2015, investasi Amerika Serikat di Indonesia sebesar 8 miliar dolar AS, di mana lima sektor terbesar adalah pertambangan 7,2 miliar dolar AS, perdagangan atau reparasi 258 juta dolar AS, industri makanan 167 juta dolar AS, industri alat angkut 142 juta dolar AS dan industri kimia atau farmasi 56 juta dolar AS.

Menurut dia, potensi untuk menarik investasi dari Amerika Serikat di luar sektor pertambangan masih cukup besar, mengingat belum banyak investor negeri Paman Sam yang menanamkan modal di sektor utamanya di Indonesia.

Mengutip data Financial Times, lima sektor utama investasi Amerika Serikat ke seluruh dunia adalah komunikasi, perangkat lunak dan pelayanan teknologi informasi, otomotif, energi dan sektor kimia.

Oleh karena itulah, lanjut Franky, BKPM akan mengenalkan potensi investasi di Indonesia untuk sektor ekonomi digital.

Salah satu langkah yang dilakukan BKPM adalah menghadirkan sesi tentang ekonomi digital pada pertemuan investasi "Investment Summit" yang diselenggarakan pada 26 Oktober siang waktu Washington.

 Akan tampil sebagai pembicara adalah Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, CEO Go-Jek Nadiem Makarim, serta perwakilan Tokopedia dan Walt Disney.

Selain sesi ekonomi digital, acara "Investment Summit" juga akan menampilkan sektor perdagangan, energi dan tentu saja informasi reformasi kebijakan investasi yang dilakukan Indonesia, termasuk izin investasi tiga jam yang hari ini mulai diberlakukan.

"Bahkan untuk mendorong diversifikasi, kami juga akan mengeluarkan izin prinsip investasi langsung di tempat bagi investor yang serius," ujarnya.

Berdasarkan data BKPM, Amerika Serikat termasuk 10 besar negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia.

Realisasi investasi Amerika Serikat pada periode Januari-September 2015 sebesar 854 juta dolar AS. Sementara itu, total investasi Amerika di Indonesia periode 2010-September 2015 sebesar 8 miliar dolar AS dan menduduki peringkat ketiga di bawah Singapura dan Jepang.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015