Jakarta (ANTARA News) - Industri dalam negeri akan diupayakan untuk terlibat dalam pembuatan kereta cepat Tiongkok atau atau China Railways Highspeed (CRH).

"Kereta cepat ini pasti komponennya ribuan. Sehingga, kami bisa usulkan agar terdapat komponen yang bisa dikembangkan di dalam negeri," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Rabu.

Putu mengatakan, dalam dunia perkereta apian, industri dalam negeri Indonesia memang baru bisa memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.

Misalnya, PT Krakatau Steel yang mampu mendukung pembuatan gerbong kereta dan jembatan baja, PT LEN yang mendukung persinyalan dan komponen elektronika kereta, PT INTI yang mendukung dari segi komunikasi dan PT Pindad dari sisi elektronik motor.

Namun, Putu berharap agar ke depannya Indonesia menjadi bahian dari sebuah industri perkereta apian, yang mampu menawarkan produknya ke negara lain.

"Seperti Shinkansen dan CHR, kami harap suatu hari nanti Indonesia bisa menawarkan produknya ke negara lain," ujarnya.

Kemenperin, tambah Putu, saat ini sedang mengidentifikasi komponen perkereta apian apa saja yang bisa dikembangkan di dalam negeri.

Hal tersebut juga sebagai salah satu antisipasi ketika CRH sudah benar-benar diproduksi sebagai transportasi massal di Indonesia.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015