... stok modal Indonesia pada 1960 memiliki rasio stok modal yang jauh lebih besar terhadap Korea Selatan, yaitu sebesar 2,57, namun angka tersebut menurun drastis pada 2011 menjadi 0,59...
Jakarta (ANTARA News) - Ahli ekonomi dari Universitas Indonesia, Dr Faisal Basri, mengatakan, Indonesia tidak boleh mengabaikan perkembangan stok modal alias capital stock karena hal itu dapat menjadi ancaman pelambanan pembangunan perekonomian negara.

"Kita abai mengembangkan stok kapital. Modal kita ini banyak dari hasil Belanda. Jauh lebih banyak pembangunan jalan dan rel kereta yang dilakukan Belanda daripada setelah merdeka," kata Basri, pada diskusi ekonomi Policy Dialogue: The Middle Income Trap-Indonesia's Challenge Ahead, di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, jika pembangunan perekonomian negara melamban membuat Indonesia tidak mudah untuk terhindar dari perangkap pertumbuhan ekonomi pendapatan rendah dalam perangkap pendapatan menengah (middle-income trap). Tidak akan ada kemajuan signifikan pada kondisi ini dan mesin ekonomi akan ada pada posisi itu-itu saja. 

Ia pun membandingkannya dengan negara yang sudah mampu melewati perangkap pendapatan menengah, yakni Korea Selatan.

Berdasarkan Tabel Penn World, stok modal Indonesia pada 1960 memiliki rasio stok modal yang jauh lebih besar terhadap Korea Selatan, yaitu sebesar 2,57, namun angka itu menurun drastis pada 2011 menjadi 0,59.

"Pertambahan stok modal kita memang lamban sekali. Indonesia pada 1974 sudah disusul oleh Korea Selatan stok modalnya," ujar Basri.

Memasuki 1990-an, stok modal Indonesia secara relatif hanya setengah dari stok modal Korea Selatan. Pada 1991, stok modal sebesar 0,64 kali, dan pada 2000, nilai stok sebesar 0,59 kali dari Korea Selatan.

Target ke depan agar Indonesia tidak tertinggal adalah membawa rasio ini ke paritas angka satu dengan harapan perekonomian mampu melewati perangkap pendapatan menengah.

Menurut pakar ekonomi ini, perkembangan stok modal dan produktivitas faktor total harus dapat memacu pertumbuhan ekonomi tinggi berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menghindarkan Indonesia dari ancaman perangkap pendapatan rendah perangkap pendapatan menengah sebesar 80 persen jika realita pertumbuhan tahunan PDB per kapita terus di bawah lima persen. 

Pewarta: Mentari Gayatri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016