Pelatih Italia ini ingin mempertahankan skuadnya tetap seperti sekarang dan telah berkata kepada para pemainnya bahwa mereka akan menjadi raja jika mereka tetap bersama klub yang sudah menjadi juara baru itu.
The Foxes, yang pada awal musim dipasang taruhan 1:5.000 untuk bisa menjadi juara liga, merebut gelar mustahil itu setelah Tottenham ditahan seri 2-2 oleh Chelsea sehingga Leicester unggul bersih tujuh poin dengan dua laga tersisa.
Mereka lolos ke Liga Champions, namun kendati menjadi pendatang baru, Ranieri tak mau merusak skuad dinamisnya dengan merekrut pemain besar.
"Kami tidak butuh superstar. Kami hanya butuh para pemain kami. Anda menyaksikan (pada Januari) kami hanya membeli Demarai Gray, kami membeli Daniel Amartey," kata Ranieri.
"Hal sama akan dilakukan, mereka sudah bersama kami kurang dari enam bulan. Saya ingin meningkatkan skuad tanpa bintang-bintang besar namun dengan pemain-pemain yang benar."
"Terlalu dini untuk mengatakan kami membutuhkan lima, enam, tujuh atau delapan pemain (baru). Kami harus melihat, saya ingin mempertahankan semua pemain saya."
"Jika salah seorang pemain kami berkata kepada saya bahwa 'saya ingin pergi ke sana' maka saya akan mencoba mempertahankannya. Saya tegaskan kepada semua orang bahwa ini adalah klub yang fantastis, kami telah memenangkan titel juara, kami bisa melakukan hal yang bagus dalam beberapa tahun.'
"Jika kalian pergi kalian tak tahu apa yang akan terjadi, tapi di sini kalian adalah raja. Jika kalian pergi, apa yang terjadi? Adalah penting untuk memilih pemain dengan tepat karena saat ini bagi saya para pemain itu ibarat anak-anak saya. Leicester pada jangka panjang akan sampai ke posisi paling tinggi."
Namun Ranieri malu-malu membicarakan kontraknya sendiri yang tinggal setahun lagi sejak menempati pos Nigel Pearson di King Power Stadium pada 2015.
"Saya dikontrak selama lima tahun (pada 2015). Mengapa saya harus menandatangani kontrak baru?," tutup dia seperti dikutip laman ESPN.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
