Berlin (ANTARA News) - Turki dan Jerman diperkirakan dalam waktu beberapa pekan mendatang sudah akan menyelesaikan kesepakatan soal pembangunan perumahan baru dan fasilitas pesawat bagi pasukan Jerman di pangkalan udara Incirlik, kata juru bicara kementerian pertahanan Jerman, Senin.

Kedua pihak sedang berusaha menuntaskan hal-hal rinci setelah mencapai konsensus soal prinsip-prinsip kunci kesepakatan teknis menyangkut proyek infrastruktur tersebut.

Proyek akan termasuk pembangunan asrama bagi 400 anggota pasukan, satu gedung markas besar dan satu pusat operasi udara, kata sang juru bicara.

Proyek tersebut juga akan mencakup fasilitas penyimpanan serta pemeliharaan enam pesawat jet pengintai Tornado Jerman serta satu pesawat pengisi bahan bakar Airbus 310 MRTT, yang menggunakan pangkalan tersebut untuk menyokong serangan-serangan udara ke target-target ISIS, tambahnya.

Kesepakatan itu menggarisbawahi keberlanjutan hubungan militer Jerman-Turki kendati ada peningkatan keteganan politik setelah parlemen Jerman membuat marah Ankara.

Ankara menjadi berang karena parlemen Jerman menyatakan pembunuhan massal warga-warga Armenia 1915 sebagai pembersihan etnis.

Jerman sat ini memiliki sekitar 280 personel pasukan di pangkalan Turki.

Pangkalan itu juga digunakan oleh pasukan Amerika Serikat, Arab Saudi dan Qatar.

Berlin bergabung dengan penyerangan udara pimpinan AS terhadap ISIS di Suriah tahun lalu setelah kelompok bersenjata itu menewaskan 130 orang dalam penembakan dan serangan bom di Paris.

Namun, pada saat itu Jerman membatasi peranannya hanya sampai ke misi pengintaian dan pengisian bahan bakar.

Kontingen Jerman saat ini menggunakan fasilitas AS dan Turki untuk menampung para tentaranya dan merawat pesawat. Jerman juga sudah mendirikan dua tenda khusus untuk merawat pesawat-pesawatnya.

Belum ada keterangan soal berapa dana proyek tersebut, demikian Reuters melaporkan.

(T008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016