Washington (ANTARA News) - DIrektur Central Intellegence Agency (CIA) John Brennan mengatakan ia akan mengundurkan diri bila presiden mendatang meminta kantornya untuk melanjutkan teknik waterboarding kepada para militan.

“Saya bilang begitu selama saya menjadi direktur CIA, terlepas dari apa yang dikatakan presiden, saya tidak lagi menjadi direktur CIA yang memberi perintah seperti itu. Mereka harus cari direktur lain,” kata Brennan, seperti yang dikutip dari Reuters.

Brennan, yang memimpin sejak 2013, berkata demikian saat merespons pertanyaan mengenai kebijakan serangan pesawat tanpa awak setelah ia menjadi pembicara di Brookings Institute, Washington.

Ia pernah mengatakan akan menolak melanjutkan teknik waterboarding yang sebelumnya digunakan CIA terhadap tiga terduga militan yang ditahan di penjara rahasia selama pemerintahan George W. Bush.


Brennan tidak menyebut nama Donald Trump, yang akan dinominasikan sebagai calon presiden dari Partai Republik, yang sebelumnya mengemukakan akan kembali memerintahkan teknik tersebut bila terpilih.

Menurut Trump, cara seperti itu berhasil.

Saat kampanye di Indianapolis pada 20 April lalu, Trump menceritakan dirinya ditanya mengenai waterboarding saat debat pekan sebelumnya.

Saat itu, ia mengatakan menyukainya dan perlu ada cara yang lebih dari waterboarding.

President Barack Obama setelah menjabat pada 2009 memerintahkan larangan waterboarding dan enhance interrogation techniques (EITS), teknik interogasi lanjutan.

Obama, pejabat lainnya, penegak hukum dan kelompok pegiat hak asasi manusia mengecam waterboarding karena dianggap penyiksaan.

Brennan pada rapat dengar pendapat 2013 lalu mengatakan dirinya tidak mencoba menghentikan teknik interogasi yang keras seperti waterboarding saat awal ia berkarier di agen mata-mata namun secara pribadi keberatan.


Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016