Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah. bekerjasama dengan Bank Sulteng, menjadikan dana CSR Bank Sulteng untuk iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi 3000 pekerja rentan selama tiga bulan.

Siaran pers BPJS Ketenagakerjaan yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan pekerja yang menerima bantuan perlindungan dari dana CSR ini merupakan mereka yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup hari itu saja.

Mereka rentan terhadap penurunan pendapatan jika mengalami risiko kecelakaan saat bekerja ataupun meninggal dunia. Parapekerja ini Bukan Penerima Upah (BPU) seperti nelayan kecil, petani, petugas kebersihan, pedagang asongan, dan lain sebagainya.

BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program perlindungan untuk seluruh pekerja baik pada kategori pekerja Penerima Upah (PU) dan juga pekerja BPU. Bagi para pekerja PU, pengusaha memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan ini kepada para pekerjanya, semetara bagi pekerja BPU, perlindungan ini merupakan tanggung jawab masing-masing pekerja.

Tidak semua pekerja BPU mampu atau menjadikan perlindungan ini sebagai prioritas dalam hidup mereka, khususnya parapekerja rentan. Oleh karena itu, bantuan dari pihak lain sangat dibutuhkan agar para pekerja rentan ini dapat merasakan perlindungan yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, menyatakan salah satunya, memberikan perlindungan kepada para pekerja rentan dengan menggandeng mitra BPJS Ketenagakerjaan, seperti perbankan, untuk bersama-sama mewujudkan program kerja tersebut melalui optimalisasi dana CSR.

"Kami sedang mengembangkan sistem yang memfasilitasi proses donasi ini agar transparan, akuntabel, dan tepat sasaran," ujar Agus.

Sistem itu berbasis elektronis/online yang akan menyediakan informasi atau pilihan target donasi pekerja rentan (Donati), besaran dan periode masa donasi, serta pelaporan regular mengenai status kepesertaan Donati.

"Dengan cara ini, kami bersama mitra kerja yang ikut serta akan membantu mengurangi kerentanan sosial terhadap pekerja di Indonesia, sekaligus menjadikan mereka para pekerja yang mandiri dan tangguh," ucap Agus.

Di Palu terdapat lebih kuran 1,33 juta pekerja, dimana hanya sebesar 52,5 ribu pekerja di antaranya yang sudah terdaftar dan didominasi oleh pekerja PU. Sementara wilayah Palu memiliki angka pekerja BPU yang cukup tinggi, seperti pada sektor pertanian dan perhutanan serta jasa kemasyarakatan yang mencapai sekitar lebih dari 690 ribu orang.

Dengan potensi yang sangat besar ini, diharapkan, perusahaan BUMN dan swasta yang ada di wilayah Palu bisa mengikuti langkah Bank Sulteng untuk menyalurkan dana CSR mereka untuk perlindungan pekerja rentan yang lebih bermanfaat.

Kantor Cabang Palu mencatat perusahaan aktif yang terdaftar pada semester I tahun 2016 mencapai 3.563 perusahaan dengan tenaga kerja aktif 49.845 pekerja yang 93 persen terdiri atas perusahaan kecil dan menengah yang memiliki pekerja di bawah 50 orang.

Secara keseluruhan, terhitung akhir Juli 2016, BPJS Ketenagakerjaan mencatat 348,3 ribu perusahaan telah terdaftar di seluruh Kantor Cabang dengan tenaga kerja aktif mencapai 19,92 juta pekerja.

Diharapkan melalui kerjasama CSR bersama mitra kerja BPJS Ketenagakerjaan ini nantinya perlindungan yang diberikan akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat pekerja, khususnya pekerja rentan, agar perlindungan menyeluruh dapat tercapai.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif mulia Bank Sulteng dalam mendonasikan CSR-nya untuk iuran pekerja rentan. Tentunya kami berharap mitra kerja kami dan perusahaan lainnya dapat mengikuti jejak agar kesejahteraan hidup para pekerja bisa meningkat," demikian Agus.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016