Kairo (ANTARA News) - Petugas penyelamat pada Jumat (23/09) menemukan 24 jasad dari kapal penuh migran yang terbalik di pantai Mesir, menambah jumlah korban tewas akibat bencana itu menjadi sedikitnya 79 orang.

Para penyintas mengatakan hingga 450 migran berada di dalam kapal nelayan yang menuju Italia dari Mesir itu ketika kapal terbalik di pelabuhan Rosetta pada Rabu.

"Ada 24 jasad yang ditemukan pada Jumat," kata pejabat Kementerian Kesehatan Alaa Osman kepada AFP. Dan 55 lainnya dibawa ke pantai pada Kamis.

Militer menyatakan telah menyelamatkan 163 korban selamat.

Organisasi Migrasi Internasional (International Organization for Migration/IOM) menyatakan mereka yang diselamatkan dalam kapal yang terbalik di Mesir meliputi 111 warga Mesir, 26 warga Sudan, 13 orang dari Eritre serta masing-masing seorang dari Suriah dan Ethiopia.

Otoritas telah menangkap empat orang yang dicurigai memperdagangkan orang dalam tragedi itu, yang terbaru dalam tahun paling mematikan untuk Mediterania menurut badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kecelakaan itu terjadi berbulan-bulan setelah dinas perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengingatkan bahwa makin banyak migran yang menuju Eropa berangkat dari Mesir untuk melakukan perjalanan yang membahayakan.

Para pelaku perdagangan orang sering menggunakan perjalanan laut menggunakan kapal dengan muatan melebihi kapasitas untuk mendapatkan sebanyak mungkin uang dari para migran yang putus asa.

Kepala Frontex Fabrice Leggeri mengatakan pada Juni bahwa perlintasan berbahaya dari Mesir menuju Italia, yang sering membutuhkan 10 hari, makin populer.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, tahun ini lebih dari 300.000 migran telah menyeberangi Mediterania sejauh ini dari berbagai titik pemberangkatan. Angka itu lebih rendah dari 520.000 dalam sembilan bulan pertama 2015. (mu)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016