London (ANTARA News) - Hasil uji juara dunia tinju kelas berat Tyson Fury positif mengandung kokain, demikian dilaporkan ESPB pada Jumat dengan mengutip bocoran surat yang dikirimkan oleh Badan Anti Doping Sukarela (VADA).

Reuters belum dapat memverifikasi detail-detail laporan tersebut.

Para perwakilan petinju Britania Fury, yang pada pekan lalu membatalkan pertandingan ulang melawan Wladimir Klitshcko karena alasan-alasan medis, menolak untuk memberi komentar ketika dihubungi Reuters.

ESPN mengatakan pihaknya memperoleh salinan surat yang dikirimkan presiden VADA Dr. Margaret Goodman kepada para perwakilan Fury dan Klitschko, serta Dewan Kendali Tinju Britania dan Asosiasi Komisi Tinju AS pada Kamis.

"Surat ini memberi saran kepada Anda bahwa spesimen contoh urin "A" bernomor 4006253 yang diperoleh dari Tyson Fury pada 22 Septemebr 2016 di Lancaster, Inggris melalui partisipasinya pada program Voluntary Anti-Doping Association (VADA) telah dianalisa mengandung agen-agen anabolik, diretik, agonis beta-2, stimulan, dan penyalah gunaan obat," tulis surat itu.

"Hasil-hasil analisis seperti yang berikut: Merugikan. Spesimen urin mengandung benzoylecgonine."

"Tuan Fury memiliki hak untuk dengan segera meminta analis contoh "B" dengan biaya sendiri."

Benzoylecgonine merupakan metabolit utama kokain.

VADA, yang menyediakan program-program anti doping untuk tinju dan bela diri campuran, tidak mengumumkan hasil-hasil tes kepada publik kecuali diminta oleh para atlet.

Asosiasi Tinju Dunia (WBA) mengatakan dalam pernyataannya bahwa pihaknya akan mempertimbangkan kasus Fury sebelum mengambil keputusan.

"Mengenai laporan VADA, mereka mengirim pernyataan di mana mereka menginformasikan bahwa hasilnya positif. Sekarang kami menunggu untuk melihat apakah tim Fury akan meminta pembukaan contoh tes B," demikian dikutip Sky Sports dari pernyataan WBA.

Dihubungi pada Jumat malam, tidak seorang pun di Dewan Kendali Tinju Britania atau Organisasi Tinju Dunia (WB)) mau berkomentar.

Pada awal tahun ini, Fury sempat didakwa menggunakan doping oleh Anti Doping Britania Raya setelah contoh urin dari Februari 2015 -- sembilan bulan sebelum ia mengalakan Klitschko untuk memenangi gelar-gelar dunia WBA dan WBO -- memperlihatkan jejak-jejak zat nandrolone yang dilarang.

Saat itu, Fury mengatakan dirinya tidak bersalah dan menuntut otoritas-otoritas anti doping dan tinju, demikian Reuters melaporkan.

(H-RF)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016