Jakarta (ANTARA) - Organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO) melaporkan sebanyak tiga atlet Indonesia telah mengantongi sertifikat Education and Learning Platform (ADEL) World Anti Doping Agency (WADA) agar bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.

"Dari delapan atlet yang lolos kualifikasi Olimpiade Paris, sudah ada tiga atlet yang sudah mengantongi sertifikat ADEL dari WADA," ujar Ketua Umum IADO Gatot S Dewa Broto ketika dikonfirmasi melalui sambungan telpon di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, ketiga atlet tersebut berasal dari cabang olahraga panjat tebing yaitu Desak Maderita Kusuma Dewi dan Adi Mulyono serta atlet senam Rifda Irfanaluthfi. Mereka mendapatkan sertifikat ADEL setelah mengikuti pendidikan dan pembelajaran anti-doping.

"Sertifikat itu yang menerbitkan WADA dan hanya bisa diperoleh kalau atlet mengikuti training yang diadakan secara online," ujarnya.

Gatot menjelaskan, IADO juga sudah memberikan edukasi anti-doping kepada dua cabang olahraga yang sudah lolos ke Olimpiade Paris dan cabang olahraga bulu tangkis yang masih dalam proses kualifikasi.

Baca juga: IADO beri edukasi anti-doping bagi atlet bulu tangkis menuju Olimpiade

Edukasi ini, kata dia, menyasar atlet-atlet yang lolos ke Olimpiade Paris, namun, biasanya juga dimanfaatkan pengurus cabang olahraga dengan mengikutsertakan atlet mereka yang lain.

"Jadi agar semakin banyak atlet bisa tahu (pengetahuan anti-doping). Seperti edukasi untuk atlet senam yang lolos cuma satu orang tetapi atlet senam yang lain juga ikut banyak hingga satu ruangan," ujarnya.

Gatot mengatakan, kesempatan para atlet untuk mendapatkan sertifikat ADEL masih terbuka hingga batas waktu penutupan pendaftaran atlet yang mengikuti Olimpiade Paris 2024.

IADO terus berkoordinasi dengan Komite Olimpiade Indonesia untuk memastikan semua cabang olahraga peduli akan pentingnya kepemilikan sertifikat ADEL bagi para atlet sehingga tidak terhambat saat memasuki arena pertandingan.

"Setelah memiliki sertifikat ADEL, tentunya para atlet juga perlu terus dikawal hingga pada saat pertandingan agar terhindar dari penggunaan zat terlarang," pungkasnya.

Baca juga: KOI teken MoU dengan IADO berharap Indonesia bebas dari doping
Baca juga: KONI Pusat targetkan tambah jumlah atlet yang lolos ke Paris
Baca juga: Kemenpora optimistis 30 atlet tembus ke Olimpiade Paris 2024

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024