Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak Industri Kecil Menengah (IKM) percaya diri mengekspor produk yang mereka hasilkan ke berbagai negara.

"Kami mengajak seluruh pengusaha Indonesia untuk mengekspor produknya. Bukan hanya yang besar-besar, pengusaha yang industrinya kecil dan menengah juga termasuk di dalamnya," kata Ketua Komite Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia Handito Joewono di Jakarta, Jumat.

Handito menyampaikan, banyak pengusaha IKM di Indonesia yang masih enggan mengekspor produknya karena berbagai alasan, misalnya mereka sudah merasa puas dengan penjualannya di pasar domestik.

"Di beberapa daerah, mereka itu sudah puas kalau penjualannya sudah mencapai titik impas atau Break Event Point (BEP). Nah, ini yang perlu kita rayu, kita ajak untuk lebih bergairah," ujar Handito.

Selain itu, lanjutnya, keterbatasan informasi terkait ekspor barang juga menjadi alasan para pengusaha kecil dan menengah tidak berminat mengekspor produknya.

Beberapa informasi tersebut di antaranya terkait perizinan ekspor, prosedur, logistik, hingga ketakutan besarnya biaya tambahan yang akan dikenakan.

"Kami membuka konsultasi terkait berbagai informasi soal ekspor. Jadi, bisa menghubungi Kadin untuk mendapat berbagai informasi tersebut," pungkas Handito.

Ia menambahkan, pameran dagang Trade Expo Indonesia yang digelar setiap tahun juga dapat menjadi wadah IKM untuk mencari berbagai informasi tentang peluang ekspor.

Menurut Handito, upaya tersebut menjadi salah satu strategi Kadin mencapai target peningkatan ekspor Indonesia hingga 500 persen dalam kurun waktu 10 sampai 15 tahun mendatang.

"Jadi, kalau seluruh IKM ikut ekspor, kita akan menambah eksportir baru, sehingga nilai ekspor juga akan bertambah," kata Handito.

Handito menyampaikan, jumlah eksportir aktif dalam negeri saat ini mencapai 200 ribu perusahaan, dimana jumlahnya akan terus ditingkatkan untuk mencapai target tersebut.

Dalam hal ini, Kadin telah membuat peta jalan atau roadmap untuk meningkatkan ekspor Indonesia hingga 500 persen, yang telah diserahkan kepada pihak pemerintah, yakni Kementerian Perdagangan.

Kadin memiliki lima strategi untuk mencapai cita-cita tersebut, yakni penambahan jumlah eksportir, diversifikasi produk, pengembangan pasar ekspor, peningkatan harga ekspor dan pengembangan ekosistem ekspor.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016